Intip Yuk, Nepalnya Jawa Tengah Di Kaliangkrik

Dilihat 11022 kali
Dusun Butuh Desa Temanggung Kaliangkrik kini dikenal sebagai Nepal di Jawa Tengah

BERITAMAGELANG.ID - Dusun Butuh Desa Temanggung Kaliangkrik Kabupaten Magelang, merupakan dusun tertinggi di lereng gunung Sumbing. Meski jauh di pelosok desa, keindahan dusun ini sangat luar biasa. Dusun ini juga dijadikan basecamp bagi pendaki yang ingin menuju puncak Sumbing.


Sudah banyak yang mengakui, kalau keindahan dusun ini sangat istimewa. Seribu kata mungkin belum cukup untuk mengungkapkan rasa kagum pada ciptaan Illahi ini. Dikatakan istimewa karena banyak rumah penduduk yang dibangun berdempetan dari bawah hingga atas yang terletak di lereng gunung. Bangunannya pun kokoh dan banyak yang bertingkat dengan cor beton. Sehingga deretan rumah milik penduduk ini mirip bangunan hotel bertingkat bila dilihat dari kejauhan.


Banyak pendaki maupun wisatawan yang datang menamakan dusun ini dengan  "Namache Bazaar", di Nepal. Dan kini, dusun Butuh dikenal sebagai Nepal nya Jawa tengah.


Menurut Kepala Dusun Butuh, Lilik Setyawan, sejak viral sebagai Nepalnya Jawa tengah, mulai banyak wisatawan yang berkunjung. Kalau dulu yang datang adalah para pendaki yang akan naik gunung melalui basecamp Butuh, kini keadaannya sudah berbeda. Warga dari luar datang untuk foto-foto dengan latar belakang rumah-rumah penduduk, maupun hamparan perkebunan holtikultura, serta pohon-pohon pinus.


Dari dusun ini, pendatang bisa melihat hamparan pemandangan yang luar biasa. Kota Magelang yang terletak nun jauh di sana, bisa dilihat dari dusun Butuh ini. Ditambah dengan hawa dingin yang terkadang menusuk kulit, membuat mereka yang datang ke sini semakin betah.


Pemandangan semakin istimewa bila dilihat saat matahari muncul atau sunrise. Warna jingga, kuning yang tergradasi dengan birunya langit dan putihnya awan, akan membuat decak kagum siapa saja yang menikmati.


Bagi dusun Butuh, hal itu menjadi anugrah tersendiri karena berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat. 


"Kehadiran warga luar ke dusun ini menjadi berkah tersendiri. Selain selfie, mereka banyak pula yang jajan meski hanya gorengan saja," kata Lilik.


Melihat banyaknya warga yang datang ke sini, akhirnya membuat perangkat desa berbenah diri. Kini, pendatang bisa menginap di dusun Butuh bila ingin mengejar sunrise. 


Menurut Lilik, di atas basecamp, ada lokasi untuk menggelar tenda yang dinamakan Taman Camping Ceria. Mereka tidak perlu datang membawa tenda, karena di sini sudah disediakan dengan harga sewa terjangkau.


Taman camping Ceria ini terletak di dekat pos I atau berjarak 1,5 km dari basecamp. Bila jalan kaki bisa ditempuh dengan waktu 1-2 jam. 


“Namun bila naik sepeda motor hanya butuh waktu 20 menit atau irit waktu  40 menit," kata Lilik yang juga sebagai Koordinator Forum Pengelola Gunung Sumbing.


Saat ini, perangkat desa juga sedang membuat taman yang bisa digunakan untuk kegiatan dan foto yang berlokasi di bawah basecamp.


Untuk mencapai lokasi ini memang butuh nyali dan semangat tinggi. Karena untuk bisa sampai dusun Butuh, belum ada angkutan khusus. Jadi pendatang bisa menggunakan kendaraan pribadi atau sewa. Bila menggunakan kendaraan roda empat, maka harus parkir di bawah atau tempat pengepul sayuran. 


Kendaraan roda empat sulit mencapai dusun ini, karena posisinya yang berada di kemiringan 45 derajat. Dari tempat parkir, jangan khawatir karena ada ojek yang bisa membawa sampai ke basecamp atau pos 1 yang dikenal sebagai pos Sejati. Namun bila ingin berjalan kaki, juga gampang meski jalanan menanjak. 


Di sepanjang perjalanan ini, pendatang bisa juga foto-foto. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar