Ini Pesan Menteri Agama Dalam Tri Suci Waisak di Candi Borobudur

Dilihat 2804 kali
Perayaan Tri Suci Waisak di Pelataran Candi Agung Borobudur, Selasa (29/05)

BERITAMAGELANG.ID - Menjaga persatuan bangsa Indonesia, masyarakat harus terus berupaya moderasi agama.


"Agama jangan dibawa ekstrem," demikian disampaikan Menteri agama Lukman Hakim Saifuddin dalam Peringatan Dharmasanti Waisak di pelataran Candi Agung Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (29/05). 

 

Menurut Lukman, agama harus dijadikan sebagai sumber nilai semua bentuk pemahaman dan pengamalan keagamaan dalam sisi moderat. Moderasi beragama tidak boleh dibawa dalam pemahaman dan bentuk pengamalan yang ekstrem.

 

"Ini dalam artian jangan sampai agama dibawa ke dalam pemahaman yang ekstrem," tandasnya.

 

Lebih jauh Menag menyampaikan agar agama dikembalikan sebagai sumber nilai kehidupan. Pengamalan dan pengertian hidup beragama bangsa harus terus dijaga tetap moderat karena semua agama mengajarkan nilai keutamaan dan kedamaian.


"Itulah dasar hidup beragama yang dijadikan karakter agar menjadi bentuk nyata dalam mencitakan kehidupan yang damai dan harmonis," lanjutnya.

 

Moderasi agama, lanjut Lukman, dapat menjadi jawaban atas tema Waisak tahun ini. Menag menunjuk ke subtema Waisak 'Marilah Bersama-sama Berjuang Mengalahkan Sang Ego'. 

 

"Moderasi agama, dalam pandangannya, dapat melahirkan kesadaran menyingkirkan ego dalam diri manusia. Maka lebih berakhlak bila manusia tampil sebagai sosok moderat," imbuhnya.

 

Lukman percaya umat Buddha dengan praktik 8 pesan damai, yakni memiliki pengertian benar; pikiran benar; ucapan benar; perbuatan benar; mata pencaharian benar; usaha benar; perhatian benar dan konsentrasi benar; dapat memberikan pencerahan.


"Pencerahan benar tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi lingkungan dan sesamanya," terangnya.


Sementara itu, rangkaian perayaan Hari Raya Waisak di Altar Utama Candi Borobudur diikuti ribuan umat Buddha. Pada pukul 21.19 WIB, detik-detik Waisak ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali dan pemercikan air berkah. 


Kemudian umat melakukan prosesi Pradaksina mengelilingi Candi Agung Borobudur sebanyak 3 kali. Menjelang tengah malam, perayaan Waisak diakhiri dengan pelepasan dua ribuan lampion di kompleks Candi Borobudur, di Taman Lumbini.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar