"Kotak Ajaib" Mbah Sholeh Meriahkan HUT ke 34 Kota Mungkid

Dilihat 1710 kali
Mbah Sholeh, penjual arum manis meraup untung manis di HUT ke 34 Kota Mungkid

BERITAMAGELANG.ID - Suasana meriah hari jadi ke 34 Kota Mungkid tahun 2018 memberi berkah tersendiri bagi Mbah Sholeh, warga Dusun Sucen Desa Lesanpuro Kulon, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

 

Di antara kerumunan masyarakat yang berteduh di Pendopo drh. Soepardi Sawitan, suara Mbah Sholeh mengalahkan irama rintik air hujan.


"Dituku dituku arum manisku rongewu ora ngapusi, malah ditambahi (Ayo dibeli arum manisnya, dua ribu aja, nggak bohong, malah saya tambahi)," teriak Mbah sholeh dalam bahasa Jawa, mengajak anak-anak dan orang tua untuk membeli arum manisnya.


Ia bergeming di belakang kotak mesin arum manisnya. Hujan bertambah deras, satu dua pembeli pun terlayani dengan senyuman. Di usia senjanya, bukan belas kasihan yang diharapkan Mbah Sholeh, karena baginya rejeki harus didapat dengan ikhtiar sekuat tenaga. 


Penglihatan Mbah Sholeh sudah tak lagi tajam, tangannya juga selalu bergetar saat mengayuh pedal kecil mesin arum manisnya. Tak sedikit pembeli merasa iba dengan membayar lebih arum manis Mbah Sholeh.


"Maturnuwun, alhamdulillah cah bagus (Terima kasih, alhamdulillah, anak yang baik)," ucapan terima kasih yang tulus dari Mbah Sholeh ke setiap anak yang membeli dagangannya. 


Mbah Sholeh menyebut peti berukuran 50x50 centimeter bercat merah putih usang itu sebagai "kotak ajaib", lantaran 13 tahun menemani dirinya berkeliling mencari rejeki untuk lima anak beserta dua cucunya. Dari satu sendok kecil gula pasir, Mbah Sholeh bisa membuat gulungan benang aromanis sebesar bola volly yang dijual seharga Rp. 2000.


Rangkaian mesin membuat gula-gula aromanis di dalam kotak kecil itu adalah buatan Mbah Sholeh sendiri dari alat bor kayu bekas, yang dirangkai dengan karet gelang dan tembong (panci alumunium wadah arum manis). 


Selama tiga hari berlangsung (23 hingga 25/03) pameran dan hiburan rakyat dalam rangkaian puncak HUT ke 34 Kota Mungkid, Mbah Sholeh meraup berkah, arum manisnya laris manis terjual. Tak kurang dari 4 kilogram gula pasir ia habiskan. 


"Tiga hari jualan hasilnya lumayan, lebih dari 4 juta rupiah", tutur Mbah Sholeh dengan mata berbinar.


Pada hari biasa, ia harus berkeliling ke kampung dan sekolah-sekolah yang jauh dari rumah, hasilnya pun tak menentu.


"Kadang hanya Rp 20.000 sampai Rp 50.000 saja," lanjutnya. 


Karena laris, membuat Kakek berusia 76 tahun ini bersemangat untuk selalu berjualan di setiap moment HUT Kota Mungkid. Berangkat maupun pulang ia naik sepeda onthel dari rumahnya yang berjarak  sekitar 25 kilometer ke Kota Mungkid, pusat pemerintahan Kabupaten Magelang. 


Mbah Sholeh memandang hidup sangat sederhana, selalu berusaha, seberapa pun hasil yang didapat dari berjualan arum manis selalu ia syukuri. Ia juga turut bangga atas perkembangan pembangunan dan ekonomi Kabupaten Magelang saat ini.


"Sekarang rakyatnya makmur, semua jalan beraspal, banyak toko dan paling penting banyak warga yang beli arum manis," kata Mbah Sholeh sambil berkemas untuk segera pulang ke rumah.



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar