Hujan Deras Sebabkan Banjir Di Wilayah Ngrajeg Mungkid

Dilihat 1904 kali
Genangan banjir di Desa Ngrajeg Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Dampak hujan deras, arus jalan utama menuju ke Candi Borobudur dan sejumlah pemukiman warga di Kabupaten Magelang terendam banjir, Senin (26/10/2020).

Ruas jalan itu terendam air sepanjang tiga kilometer lebih akibat meluapnya drainase di kanan kiri jalan.

"Hujan lebatnya tengah malam tapi mulai hujan sejak Minggu (25/10/2020) sore," kata warga Dusun Ngrajeg 1 Desa Ngrajeg Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang, Sudirman, Senin (26/10/2020)

Arus air terlihat deras membawa material batu dan dahan pohon. Tak sedikit kendaraan terpaksa memperlambat laju untuk menghindari genangan.

Menut Sudirman, selain faktor tingginya curah hujan, banjir ini juga diakibatkan perbaikan drainase di sepanjang jalan tersebut. Sudirman mengungkapkan banjir ini baru pertamakali terjadi. Selain akses jalan, genangan air juga merendam sejumlah rumah warga yang berada di tepi jalan ini.

"Rumah warga ada yang terendam hingga setengah meter kedalaman air," ujar Sudirman.

Dengan bergotong royong warga berupaya membuat talud darurat menggunakan tumpukan karung dan material batu yang terbawa.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta karena sejumlah kolam budidaya ikan di sekitar desa tersebut jebol terendam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto mengungkapkan, selain bencana banjir, dampak dari hujan deras yang terjadi pada Minggu (25/10/2020) mengakibatkan tanah longsor di sejumlah titik wilayah Kabupaten Magelang.

"Hari ini ada empat titik bencana longsor dan tiga titik banjir karena luapan dari sungai," ungkap Edy di kantornya, Senin (26/10/2020).

Edi mengungkapkan wilayah Kabupaten Magelang memiliki potensi bencana yang tinggi mulai dari erupsi Gunung Merapi hingga ancaman bencana hidrometeorology seperti angin kencang, banjir dan tanah longsor.

Dengan tingginya curah hujan saat ini Edy mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan khususnya yang berada di bantaran sungai. Menurut Edy sungai yang biasanya selama ini tidak banjir, pada musim penghujan terjadi banjir.

Hal itu, lanjut Edy, penyebabnya bisa dua, memang volume air yang tinggi karena hujan deras atau yang kedua karena daerah resapannya sudah hilang. Semua air hujan yang turun itu berkumpul di sungai yang sama yang dahulu sebenarnya sudah terkurangi oleh resapan.

"Oleh karena itu saya berharap untuk daerah daerah resapan itu bisa kembali dibangun," ungkapnya.

Untuk penanganan, tim gabungan dari BPBD, Damkar, TNI Polri dan relawan Kabupaten Magelang sudah berada di lokasi titik-titik bencana itu.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar