Ada Upacara Unik HUT Kemerdekaan di Tengah Sawah Borobudur

Dilihat 1747 kali
Upacara HUT Kemerdekaan HDCI, Veteran, petani dan seniman di areal sawah dusun Jowahan desa Wanurejo Borobudur Magelang, Sabtu, (17/8)

BERITAMAGELANG.ID - Upacara memperingati HUT ke 74 Kemerdekaan RI oleh para anggota Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Pengcab Kedu dilakukan dengan cara berbeda.


Mereka bersama dengan komunitas MACI (Motor Antique Club Indonesia) Temanggung, seniman Borobudur dan juga petani melaksanakan upacara di tengah sawah berlatar belakang Candi Borobudur dan pegunungan Menoreh di dusun Jowahan, desa Wanurejo kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, Sabtu (17/8).


Meski upacara dilakukan di tengah sawah dan di bawah terik sinar matahari yang cukup menyengat, mereka tetap bersemangat. Apalagi, di sana ada tiga anggota veteran yang sudah berusia lanjut, masing-masing Kardono (82), Darus (73) dan Sudarno (75) ikut serta menjadi peserta upacara.


"Kita tidak mau kalah dengan para veteran yang tetap mau berpanas-panas mengikuti upacara," kata panitia acara, Umar Chusaeni. 


Para anggota HDCI dan MACI yang berjumlah sekitar 40 orang ini, mengenakan pakaian seragam komunitas masing-masing, demikian juga dengan para veteran. 


Para petani yang biasa menggarap sawah di seputaran Borobudur tetap mengenakan pakaian petani, demikian juga dengan para seniman. 


Tata upacara juga sama dengan upacara bendera umumnya, seperti pembacaan Pancasila, UUD 45, pengibaran bendera dan doa. Bahkan yang unik, pembaca teks Pancasila adalah Ralph Minn, Warga Negara keturuan Kanada yang sudah lama tinggal di Indonesia. Ralph Minn merupakan anggota HDCI yang memiliki istri asal Magelang.


Umar mengatakan, HDCI sengaja melaksanakan upacara di tengah sawah yang sudah mengering (setelah panen), karena ingin menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara agraris yang subur, gemah ripah loh jinawi.


 Juga dengan latar belakang candi Borobudur, karena ingin menunjukkan bahwa candi peninggalan dinasti Syailendra abad 8 ini, merupakan ikon wisata dunia dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.


Para petani diajak serta mengikuti upacara karena ingin berbagi dan menyatu dengan mereka.


"Kita juga  ajak veteran karena para anggota HDCI dan MACI ingin mendapatkan petuah dari para pahlawan yang sudah berjuang ikut merebut kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah pelaku langsung dan saat ini jumlahnya semakin sedikit. Kita ingin memberikan penghargaan kepada mereka," imbuh Umar yang juga seniman lukis ini.


Penghargaan yang diberikan kepada para pejuang veteran ini adalah dengan berbagai kebahagiaan merasakan dan menikmati motor besar selain tali asih. Mereka juga mendapatkan lukisan Borobudur dengan nuansa merah putih yang secara spontan dilukis para seniman.


Di sisi lain, kata pemilik galeri Limanjawi Art ini, komunitas HDCI dan MACI ingin menunjukkan kepada masyarakat umum, bahwa mereka bukanlah organisasi yang arogan. Karena mereka seperti masyarakat pada umumnya, yang peduli terhadap lingkungan sosial.


Salah satu veteran, Kardono merasa terharu dan tidak pernah mengira akan mengikuti upacara yang dinilai tidak lazim karena dilaksanakan di tengah sawah bersama dengan para anggota komunitas motor besar.


 "Baru kali ini saya upacara di sawah bersama mereka dan tidak lazim. Saya cukup terharu dan tersanjung karena komunitas motor besar ini, menghargai dan menghormati para veteran dan pejuang," tuturnya.


Sebelumnya, Kardono bersama veteran lain selalu mengikuti upacara HUT RI di kabupaten. Ia juga merasa senang karena bisa merasakan naik motor besar Harley Davidson. Kardono sebelumnya bertugas di berbagai daerah hampir di seluruh pelosok Indonesia, seperti Sumatera, Jawa bahkan Irian Jaya.  

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar