Hasil Survey MTCC Produksi Tembakau Tahun Ini Alami Penurunan

Dilihat 1276 kali
MMTC UNIMMA Magelang saat bertemu dengan petani multikultur di balai desa Candisari Windusari kabupaten Magelang, Kamis (4/9/2020)

BERITAMAGELANG.ID - Pandemi Covid-19 memang berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk sektor pertanian, khususnya tembakau. Komoditas yang kontroversional ini semakin terpuruk akibat daya serap industri rokok rendah. Dari hasil survey yang dilakukan Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) Universits Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), diketahui, para petani mengeluhkan penurunan produksi tembakau dan gagal panen tahun 2020.


"Kita mendapat laporan dari beberapa petani yang tergabung dalam Forum Petani Multikultur Indonesia (FPMI), petani banyak mengeluh karena gagal panen tahun ini," kata Ketua MTCC UNIMMA, Retno Rusdjijati, dalam jumpa pers yang diadakan di Balai desa Candisari, Windusari, Kabupaten Magelang, Kamis, (3/9/2020).


Survey ini bertujuan untuk membantu petani menyalurkan aspirasinya kepada pemegang kekuasaan di negeri ini. Survey dilakukan di Kecamatan Pakis, Sawangan, Kaliangkrik dan Windusari Kabupaten Magelang. Juga dilakukan di Kabupaten Temanggung, tepatnya di Bulu, Jumo, Ngadirejo dan Kledung.


Siti Noor Khikmah, anggota MTTC memaparkan hasil penelitian yang dilakukan sejak 21-29 Agustus lalu. Yakni kebutuhan tembakau meningkat dari tahun ke tahun dilihat dari pertumbuhan produksi rokok yang naik pada kisaran 5 persen hingga 7,4 persen per tahun. "Namun hal tersebut tidak diimbangi dengan kesejahteraan petani tembakau. Posisi tawar petani selalu kalah dibandingkan dengan pihak industri," kata Khikmah.


"Namun, masih banyak pula petani yang tetap melakukan budidaya tembakau meski sudah mengetahui kendala tersebut," tuturnya.


Khikmah menambahkan jika distribusi hasil panen, teknologi olah pasca panen dan pengendalian import menjadi hal sangat mendesak di masa pandemi ini. "Dari curhatan teman petani, mereka berharap kepada para stakeholder baik pemerintah maupun pabrikan untuk dapat ikut memfasilitasi terwujudnya perniagaan yang adil sehingga kesejahteraan petani menjadi lebih baik," lata Khikmah.


Sehingga kerjasama dan kolaborasi semua pihak diperlukan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan   petani terutama pada masa pandemi Covid-19 ini.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar