Harmoni Tradisi 'Nikah Tembakau' Warga Genito Lereng Sumbing

Dilihat 3832 kali
Tradisi 'Nikah Tembakau' warga Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (13/11).

BERITAMAGELANG.ID - Warga lereng Gunung Sumbing Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, menggelar upacara adat 'Pernikahan Tembakau', Selasa (13/11). Tradisi yang dilakukan para petani dan perajang daun tembakau ini sebagai wujud syukur kepada Tuhan, dan harapan agar hasil panen melimpah.

Prosesi ritual diawali dengan arak-arakan dua buah tanaman tembakau yakni Kiai Pulung Soto dan Nyai Srinthil yang dibawa sepasang mempelai. Kedua tanaman tembakau itu diarak keliling desa diiringi alunan suara gending Jawa serta tetabuhan kesenian kuda lumping dan sesaji. Warga juga turut membawa nasi ambeng, beserta tumpeng hasil bumi ke mata air Sendang Piwakan. 

Di panggung altar yang berada di atas air sendang Piwakan, sesepuh desa bersama tokoh budayawan 'Agus Merapi' mengawali ritual dengan berdoa, meminta izin kepada Sang Pencipta untuk melakukan prosesi ritual di mata air tersebut.

Asap dupa dan gamelan Jawa mengiringi doa Ritual pernikahan dua tanaman tembakau. Taburan bunga ke permukaan air sendang Piwaan menandai bahwa pernikahan telah berlangsung, dan harapannya akan memberi keberkahan di kemudian hari.

"Prosesi ini adalah pernikahan tembakau, yang mana setiap tahun setelah panen tembakau di lereng Gunung Sumbing ini akan diadakan upacara pernikahan tembakau tersebut. Tujuannya, sebagai ucapan syukur atas hasil panen yang bagus, dan berharap agar hasil panen di tahun berikutnya juga baik," ujar Agus Merapi usai ritual.

Kepala Desa Genito, Trasmantyo, mengatakan prosesi pernikahan tembakau ini  menjadi simbol rasa bersyukur masyarakat di Desa Genito yang mayoritas adalah petani tembakau. Tradisi yang sudah turun temurun ini bagi warga juga menjadi sebuah keyakinan jika keberadaan tembakau sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

"Upacara pernikahan tembakau ini merupakan simbol atau wujud syukur masyarakat di Desa Genito agar hasil panen ke depan semakin baik," kata Trasmantyo.

Terkait harga tembakau saat ini, Trasmantyo mengatakan cukup tinggi. Harga tembakau di Desa Genito saat ini bisa mencapai Rp 75.000 per kilogram. Sedangkan hasil produksi tembakau di tahun 2018 ini juga mengalami peningkatan yang cukup baik.

"Kalau di tahun 2017 lalu harga tembakau sempat anjlok. Hal ini dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi, sehingga mengakibatkan tanaman tembakau mengalami kerusakan," ungkapnya.

Puncak prosesi nikah tembakau ditutup dengan berebut gunungan yang dipercaya warga akan mendatangkan berkah. Di tengah dusun, juga dipentaskan berbagai jenis kesenian seperti jathilan, wayang kulit serta kesenian khas Kabupaten Magelang lain semalam suntuk.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar