Grebeg Ketupat Meriahkan Syawalan Warga Sekaran

Dilihat 1897 kali
Sebelum digrebeg, Gunungan Ketupat diarak keliling desa terlebih dahulu, warga Dusun Sekaran menggunakan busana Jawa dalam arak-arakan tersebut.

BERITAMAGELANG.ID -- Menyambut bulan Syawal, warga Dusun Sekaran Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan adakan kegiatan Grebeg Ketupat dan Kembul Bujono. Syawalan kali ini mengusung tema Peran Pemuda Dalam Penguatan Karakter Islami dengan rangkaian kegiatan pada 12-13 Juni.

"Meskipun liburan hari raya Idul Fitri 1440 Hijriyah telah kembali masuk kerja dan sekolah, beberapa rangkaian yang berkaitan dengan lebaran masih terasa ramai di Dusun Sekaran Banyurojo, dengan diadakannya acara Syawalan, sebagai wujud syukur kepada Allah, atas anugrah dan karunianya setelah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan," ucap Takmir Masjid Al Falah Dusun Sekaran, Taryadi.

Kegiatan yang sudah rutin digelar selama dua tahun ini, berpusat di Masjid Al Falah Dusun Sekaran. Dengan mengambil nilai historis budaya dua kali Bakda yaitu bakdho lebaran dan bakdho ketupat yang dimulai seminggu sesudah lebaran ini konon adalah Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa.

Rabu (12/6) berpusat di halaman masjid Al - Falah Sekaran Banyurojo Mertoyudan berlangsung arak-arakan gunungan klontong ketupat yang berisi uang dengan berbagai nominal serta kertas bertuliskan barang dan makanan hasil dari sumbangan para masyarakat. 

Sedangkan gunungan di belakangnya berisi ragam sayur-mayur dan buah-buahan, serta berbagai kesenian yang ada di Dusun Sekaran, diarak keliling hingga Dusun Seneng dan melintas depan perumahan Panca Arga yang masih satu wilayah Desa Banyurojo Mertoyudan Magelang, hingga finish di halaman masjid Al - Falah. Selanjutnya gunungan digrebeg masyarakat umum. Malam harinya digelar irama qosidah musik melayu nada dan dakwah QARISMA Magelang. 

"Ketupat yang digrebeg dalam bentuk gunungan tersebut berisi uang dan kupon. Dimana kupon bisa ditukarkan di warung sekitar Dusun Sekaran, bisa di warung nasi goreng, bakso atau sembako, karena ini wujud kebersamaan warga," ungkap Taryadi, yang berharap kegiatan ini mampu menarik wisatawan.

Warga Dusun Sekaran, Isroq Anis (14)  mengaku senang saat membuka beberapa klontong ketupat bersama rekan-rekannya, yang berisi uang serta ada kertas bertuliskan handuk, mie ayam, jilbab, yang akhirnya uang dibagi adil bersama yang lain.

Acara dilanjutkan Kamis (13/6) dengan gebyar Hadroh oleh beberapa grup dari Candimulyo Magelang, dan malam harinya dilangsungkan acara kembul bujono atau makan bersama dengan alas daun pisang. Kemudian puncak kegiatan ditutup dengan pengajian yang disampaikan oleh pencramah KH Suyanto S Ag M Si dari Yogyakarta.

Sinergi, partisipasi, dan kerja sama  kesuksesan kegiatan didukung oleh masyarakat Ikatan Pemuda Pemudi Masjid Al Falah (IPPM), relawan LPRB Mertoyudan, dan Magelang Raya, yang selalu hadir di tengah masyarakat.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar