Jelang Pengukuhan, Paskibraka Kabupaten Magelang Gelar Gladi Kotor

Namun dalam gladi kotor tersebut belum ditentukan secara pasti petugas yang akan bertugas sebagai pasukan inti, seperti pembawa bendera atau pengibar bendera, yang berada di pasukan delapan. Sehingga daftar nama petugas dan tugasnya belum ditentukan.

"Formasi petugas dan tugasnya masih bisa digonta-ganti atau digeser karena memang belum ditetapkan.

Dimana penetapan atau penentuan tersebut akan dilakukan pada malam 17 Agustus, dilihat dari faktor mental, psikologi dan fisik karena mempengaruhi performa saat bertugas. Bahkan pada gladi bersih pada 15 Agustus pun masih bisa digeser," papar salah satu pelatih Paskibraka unsur Pemda, Tito Lestianto dari Kecamatan Muntilan.

Tito menjelaskan, usai gladi bersih pada 15 Agustus maka akan dilanjutkan dengan Pengukuhan Paskibraka di Rumah Dinas Bupati. Dimana setelah dikukuhkan anggota Paskibraka akan dikarantina di BP3KP Dinas Pertanian Srowol.

"Dulu pernah usai gladi kotor sorenya salah satu anggota Paskibraka yang menjadi pembawa bendera mengalami kecelakaan jatuh dari sepeda motor dan terluka.

Akhirnya tetap dikukuhkan namun tidak bertugas dan diganti oleh cadangan. Oleh karenanya setelah gladi bersih dan pengukuhan anggota Paskibraka dikarantina," jelas Tito.

Adapun jumlah anggota Paskibraka Kabupaten Magelang terdapat 30 siswa, terdiri dari 12 putri dan 18 putra, yang mewakili 14 sekolah SMA/SMK/MA negeri dan swasta se Kabupaten Magelang. Dan terdapat satu siswa yang mewakili Kabupaten Magelang bertugas di Provinsi Jawa Tengah.

Untuk pasukan tambahan diambilkan dari unsur Polres Magelang dan TNI Armed 11 Guntur Geni sebagai pasukan 45, kemudian untuk pengawal bendera pusaka (Pataka) dari Yon Armed 3/105 Tarik.

"Dari Polres Magelang 21 anggota, Armed 11 24 anggota dan pengawal bendera Armed 3, 4 empat personil," terang pelatih Paskibraka dari unsur Polres Magelang, Iptu Winadi.