Serunya Gerakan Pungut Sampah, Hasilnya Ditukar Bibit Pohon

Dilihat 1744 kali
Wakil Bupati Magelang Edi Cahyana, SE meninjau masyarakat menukarkan sampah dengan bibit pohon dalam Gerakan Pungut Sampah Nasional.

BERITAMAGELANG.ID - Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Pemerintah Kabupaten Magelang menggelar kegiatan Gerakan Pungut Sampah (GPS) 2019 dan kerja bakti massal yang  di sepanjang Jl. Letnan Tukiyat dan Jl. Soekarno-Hatta Kota Mungkid, Jumat (01/03).


Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Ir. Tri Agung Sucahyono mengatakan, kegiatan tersebut, bertujuan untuk melatih kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang bersih dan sehat. 


"Dalam kegiatan ini melibatkan masyarakat di sekitar Kota Mungkid beserta siswa sekolah. 


Kegiatan ini juga dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Mungkid ke 35, tahun 2019," ungkap Tri Agung. 


Dalam kegiatan Gerakan Pungut Sampah tersebut, terdapat keunikan tersendiri, dimana sampah yang dikumpulkan bisa ditukarkan dengan bibit pohon. 


"Kami menyediakan berbagai bibit pohon mulai dari pohon keras, pohon buah bahkan ada pohon Tabebuya yang bisa berbunga. 


Sampah yang telah terkumpul bisa ditukarkan dengan bibit pohon yang telah disiapkan di beberapa titik sepanjang Jl. Soekarno-Hatta Kota Mungkid," paparnya. 


Terkait program kebersihan dan lingkungan hidup, DLH Kabupaten Magelang juga menggalakkan Bank Sampah di setiap desa. 


"Tidak hanya dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, tetapi kita sudah gerakan Bank Sampah di tingkat desa, harapannya ke depan bisa menyebar di tingkat RT/RW," harapnya. 


Sebelumnya, Pemkab Magelang melaksanakan upacara Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, di Halaman Setda Kabupaten Magelang. Dalam pidato sambutan Bupati Magelang, yang dibacakan Wakil Bupati Magelang, Edi Cahyana, SE menyampaikan, peringatan kali ini mengusung tema, Indonesia Bersih, dengan sub tema, Kelola Sampah Hidup Bersih Sehat dan Bernilai. 


"Gerakan Indonesia Bersih, merupakan salah satu komponen dari Gerakan Revolusi Mental, sebagaimana instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016," ucap Edi. 


Edi melanjutkan, Pemerintah juga telah menetapkan targetagar sampah dikelola 100% pada 2025. Dengan pengurangan sampah sebesar 30%, dan penanganan sampah sebesar 70%. Angka pengurangan sampah sebesar 30%, dalam skala nasional. 


"Angka pengurangan sampah sebesar 30%, memberikan makna bahwa paradigma pengelolaan sampah, berikan titik tekan pada kebijakan up-stream (hulu), dengan mindset 3R yaitu reduce, reuse dan recycle," tandas Edi. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar