Gerakan Promosi Wisata Melalui Strategi Baru Di Tengah Pandemi Covid-19

Dilihat 3785 kali
NGOPI BARENG – Insan pariwisata menggelar diskusi ngopi bareng bertajuk strategi promosi wisata, di Joglo Bu Condro Vilage, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Foto ali subchi

BERITAMAGELANG.ID - Persiapan pariwisata menuju adaptasi kebiasaan baru, perlu gerakan untuk promosi wisata dengan strategi yang baru, karena wisata sudah mulai bergerak di tengah Pandemi Covid-19, tentunya membutuhkan strategi promosi online, baik melalui media elektronik, cetak maupun online. Karena media mempunyai kekuatan untuk mengangkat destinasi pariwisata di Magelang, agar segera pulih.


"Promosi destinasi wisata butuh strategi agar dapat tercapai. Masa persiapan pariwisata menuju adaptasi kebiasaan baru, perlu strategi baru melalui gerakan promosi wisata," kata Kabid Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Gunawan Andi, pada ngopi bareng bertajuk strategi promosi wisata, di Joglo Bu Condro Vilage, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (16/8-2020).


Acara Ngopi Bareng yang diprakarsai Ketua Pesma (Pesona Magelang), Syahruddin tersebut, juga dihadiri  Nursupindahwati, SE.M.Si, (Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata) Disparpora Kabupaten Magelang, Borobudur  Adventure Indonesia, Komunitas VW, homestay dan pelaku kuliner Magelang, pengelola wisata Ketep Pass dan undangan lain.


Menurut Andi, komunikasi tourisme harus tetap dibangun di tengah Pandami Covid-19 yang belum diketahui ujung selesainya. Maka insan pariwisata harus  tetap semangat, khususnya pelaku wisata di Kabupaten Magelang. "Pariwisata barbasis budaya dan kearifan lokal harus tetap jalan. Termasuk Ngopi Bareng ini, dapat memberikan solusi, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.


Promosi wisata yang harus dilakukan, adalah wisata di Kabupaten Magelang itu aman dan nyaman, karena tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan. "Silahkan datang ke Magelang, karena wisata Magelang nyaman untuk dikunjungi. Wisata alam merupakan nilai tambah tersendiri yang menjadi keunggulan, maka harus sinergi dan saling mengisi serta melengkapi," tambahnya.


Ketua Pesma Kabupaten Magelang, Syahruddin menyatakan, komunikasi antar pelaku wisata harus dibangun, termasuk membagi pengalaman dalam mensiasati atau mencari terobosan di tengah Pandemi Corona ini, merupakan keniscayaan yang harus dibicarakan. "Dengan saling membagi pengalaman dan strategi pemasaran, maka akan saling diuntungkan," jelasnya.


Karena hubungan pengelola pariwisata antara satu dengan yang lain, harus bersinergi dan saling berbagi. Tujuannya, agar semua bisa berjalan sesuai harapan. "Komunikasi sangat penting untuk saling mendukung antara destinasi wisata satu dengan yang lainnya," ujar Udin.


Pengelola Joglo Bu Condro Vilage Candirejo, Punjung Raden menambahkan, dalam pariwisata tidak ada istilah competitor, karena yang ada adalah saling melengkapi dan mendukung. Untuk itu, pelaku wisata harus bersinergi agar tetap berjalan di tengah Pandemi Corona ini, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah.


Maka dalam mensikapi persiapan pariwisata menuju adaptasi kebiasaan baru, protokol kesehatan harus dilaksanakan, agar destinasi wisata mendapatkan kepercayaan dari pengunjung. "Di Joglo Bu Condro ini, kami menyediakan berbagai layanan wisata, mulai dari nge-jeep bareng dengan Borobudur Adventure Indonesia, maka wisatawan akan diajak keliling ke kawasan candi dan pengunungan Menorah, termasuk ke obyek wisata Ketep Pass," ujar Punjung.


Untuk kulinernya, ada kopi arabika dan teh sere, cemilan khas nuansa desa. "Kami sudah bergelut dan kegiatan yang cukup digemari wisatawan, dengan menyajikan  suasana dan kemasan khas desa yang mempunyai nilai tersendiri, melalui menu desa yang terjangkau," terangnya. (ali subchi)

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar