Dua Kecamatan Ini Jadi Percontohan Program Sanitasi

Dilihat 1809 kali
Kepala Bappeda Litbangda Kabupaten Magelang Sugiyono, bersama Komandan Kodim 0705/Magelang meninjau stand Monev Patisipatif dalam kegiatan Gerakan Kelompok Sadar Air Minum dan Sanitasi Untuk Magelang Bersih Waras Ngangeni (Gelora Magelang Berwarna).

BERITAMAGELANG.ID - Dua kecamatan di Kabupaten Magelang menjadi percontohan program sanitasi, yaitu Mertoyudan dan Muntilan. Keduanya masuk dalam program Gerakan Kelompok Sadar Air Minum dan Sanitasi Untuk Magelang Bersih Waras Ngangeni (Gelora Magelang Berwarna).

Penerapan program tersebut yaitu di Kecamatan Mertoyudan Banyurojo Dusun Seneng 1, Desa Mertoyudan Dusun Banyakan. Untuk Kecamatan Muntilan adalah Desa Pucungrejo Dusun Semali, Dusun Kenatan serta Desa Tamanagung Dusun Nglawisan.

Mewakili Bupati Magelang, Kepala Bappeda Litbangda Kabupaten Magelang Sugiyono, menyampaikan begitu pentingnya kebutuhan bersih, Pemerintah telah menetapkan target universal akses 100-0-100 pada akhir tahun 2019 yang akan datang, yang indikator pencapainnya meliputi 100% masyarakat Indonesia.

"Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2008
bahwa pengelolaan sumber daya air dimanfaatkan kepada kebutuhan dasar
masyarakat seperti air minum, pertanian, perikanan, pariwisata, energi (mikrohidro) dan sebagainya," ucap Sugiyono dalam kegiatan Pertemuan Para Pemangku Kepentingan Hasil Monitoring Partisipatif Siklus Ke 2, di lokasi Hot Spot Kabupaten Magelang, Gerakan Kelompok Sadar Air Minum dan Sanitasi Untuk Magelang Bersih Waras Ngangeni (Gelora Magelang Berwarna), di Balai Desa Banyurojo Mertoyudan Selasa (15/10).

Dengan pertemuan ini ada beberapa point
yang perlu ditekankan bahwa sanitasi yang baik, layak dan sehat, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karenanya, persoalan sanitasi harus benar-benar dikelola.

"Semoga bantuan rekan-rekan di dalam ikut memikirkan kebersihan akan pentingnya air bersih di Kabupaten Magelang ini bisa menjadi sarana bagi terciptanya kondisi air bersih di pedesaan
maupun di perkotaan," imbuhnya.

Menurut Sugiyono, Forum ini sangatlah penting karena bisa mencari solusi terhadap permasalahan pengelolaan sanitasi yang aman, baik layak dan sehat bagi masyarakat.

"Maka kepada peserta ikutilah dengan seksama materi dari Tim USAID," pesannya.

Regional Manajer USAID Jateng Jefry Budiman, mengatakan, sebagai mitra pemerintah dalam Program air minum sanitasi dan perilaku hidup sehat, IU WASH plus, program tersebut sudah berjalan sejak tahun 2017 akhir hingga sekarang.

USAID sebagai mitra pemerintah, dalam pelaksanaanya dibantu oleh tim monev partisipatif yang merupakan warga setempat.

"Program ini adalah sanitasi berbasis masyarakat, oleh karena itu dibentuk tim Monev Partisipatif di wilayah percontohan," ujar Jefry.

Kegiatan dimulai dari penelurusan dan pemetaan lingkungan, perencanaan bersama masyarakat, hingga pada hari ini salah satu kegiatan puncak yaitu pertemuan masyarakat (monev partisipatif) dengan pemangku kepentingan.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar