Filosofi Garuda Hidupkan Festival Lima Gunung

Dilihat 2550 kali
Para seniman menari di panggung dengan latar belakang Burung Garuda Merapi, membangun suasana gagah dalam Festival Lima Gunung 2019.

BERITAMAGELANG.ID - Burung Garuda Merapi kali ini menjadi background panggung Festival Lima Gunung 2019, yang diselenggarakan di Dusun Tutup Ngisor Desa Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.


Adapun Festival Lima Gunung merupakan pestanya orang desa dari lima gunung di sekeliling Magelang, yaitu Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing dan Menoreh.


Kepak Burung Garuda gagah menghiasi panggung yang sudah mulai ramai pagelaran pada 5 hingga 7 Juli 2019, dimana pagelaran Festival Lima Gunung tersebut merupakan pagelaran ke 18 kalinya. 


Seniman perancang dan pembuat Burung Garuda gagah berdiri, Ismanto, mengatakan, Burung Garuda dan Gunung Merapi merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan.


"Burung Garuda dan Gunung Merapi ibarat kesetiaan anak dengan ibu, bila terjadi gejolak di Gunung Merapi, Burung Garuda selalu memberi tahu kepada masyarakat setempat.


Dalam hal ini yang dimaksud adalah Burung Alap-alap atau Elang Merapi. Figur hewan tersebut dipakai dalam Festival Lima Gunung tahun ini, sebagai simbol kesetiaan dan kasih sayang," ucap Ismanto, Minggu (7/7).


Selain itu, lanjut Ismanto, Festival Lima Gunung 2019 mengusung tema "Gunung Lumbung Budaya" yang memberikan arti, bahwa kebudayaan sistem sosial masyarakat di pegunungan mayoritas justru lebih toleran dan beragam.


"Kebudayaan itu tidak hanya dalam lingkup kesenian rakyat atau kerajinan, tetapi budaya adalah perilaku hidup, ada etika, tepo seliro, sopan santun, menerima keragaman dalam kehidupan sosial masyarakat," ungkap Ismanto seniman dari Desa Sengi Dukun.


Kegiatan Festival Lima Gunung 2019 pada hari terakhir Minggu (7/7) menampilkan kirab budaya dan beragam pertunjukan tari.


77 kelompok kesenian. Selain dari lima gunung di Kabupaten Magelang, juga dari berbagai kota di Jawa dan luar Jawa, seperti Toraja, Kediri, Malang, Cilacap dan ada yang dari Korea.


"Yang dari luar Magelang menampilkan kesenian dari daerah masing-masing. Yang dari luar negeri justru malah menampilkan kesenian daerah Indonesia," pungkas Ismanto.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar