Festival Kopi Magelang 2018 Manjakan Penikmat Dengan 1.000 Cangkir Kopi Gratis

Dilihat 3167 kali
Festival Kopi Magelang 2018 di Banjarsari Grabag Kabupaten Magelang Jawa Tengah 28-30 September 2018.

BERITAMAGELANG.ID - Segelas kopi memiliki seribu cerita, itulah aroma yang diterbarkan dalam Festival Kopi Magelang 2018 di Desa Banjarsari Grabag  Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Perhelatan dari 28 hingga 30 September itu berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan menarik.

"Festival kopi ini merupakan perayaan pesta panen para petani kopi Grabag. Wujud rasa syukur kepada Tuhan atas potensi yang dimiliki," ungkap Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP saat hadir dalam acara tersebut.

Ia berharap festival ini akan beranjut hingga memberi dampak positif terhadap masyarakat.

"Ke depan, kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan. Harapannya dapat meningkatkan pendapatan ekonomi para petani dan meningkatkan kunjungan wisatawan," harapnya.

Tanaman kopi Banjarsari telah melewati perjalanan panjang di antara ketekunan para petani. 

Berjarak 42 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Magelang, hijau tanaman kopi di Desa Banjarsari telah berumur puluhan tahun. Pohon kopi setinggi rata-rata 1,5 meter di ladang warga itu sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda.

Kepala Desa Banjarsari Asfuri mengatakan, secara turun-temurun tanaman kopi di Banjarsari terpelihara sehingga memiliki citarasa khas dibanding kopi lainnya.

"Kopi kita memiliki karakter keasaman rendah. Tanaman sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan hingga kini terus dirawat warga," terangnya.

Tumbuh di antara perbukitan dengan tinggi 750 meter di atas permukaan laut tanaman kopi Banjarsari merupakan jenis arabika istimewa.

"90 persen warga di sini merupakan petani kopi. Setiap tahun di bulan Agustus hingga Oktober menjadi masa panen raya dengan hasil mencapai ribuan ton," tambah Asfuri.

Sementara bagi Stefanus Iwan Pramudyanto Sunardi, salah satu pengusaha kedai kopi khas Magelang, event Festival Kopi ini telah menempatkan kopi lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Festival ini ada interaksi terbuka penuh budaya lokal antara petani, pengusaha dan pembeli. Keterbukaan itu menjadi kunci peningkatan harga biji kopi kering dari semula Rp 22.000 mencapai Rp 30.000 per kilogrgamnya," ungkapnya.

Menurut pria berusia 36 tahun yang merintis usaha kedai kopi sejak 2012 ini, keberadaan kopi dari Kabupaten Magelang kini mulai dikenal. Tidak hanya disukai oleh berbagai kalangan, kopi Magelang juga telah menembus pasar luar negeri.

"Kopi dari wilayah di Kabupaten Magelang memiliki citarasa menawan di antara sejarahnya  yang panjang. Tak kalah dengan daerah lain, kopi Magelang telah merambah hotel berbintang lima dan luar negeri," tambahnya.

Dalam Festival Kopi Kabupaten Magelang 2018 ini pecinta kopi dari berbagai daerah hadir. Selain disajikan keramahan dengan nyruput 1.000 cangkir kopi gratis, pengunjung juga bisa menyaksikan berbagai pentas kesenian tradisional, kirab gunungan ribuan biji kopi, Rembug Kopi, Kopi Awards dan kegiatan menarik lainnya.

Editor Fany Rachma

1 Komentar

Miftakhudin 10 Oktober 2018 14:23
Ayo lanjutkan petani kopi Banjarsari Grabag Magelang dan semakin maju dengan adanya vestifal kopi tersebut .terimakasih para petani kopi.

Tambahkan Komentar