Dukung Bonus Demografi, Kampung KB di Lereng Merapi Dicanangkan

Dilihat 2214 kali
Pj. Sekda Kabupaten Magelang Drs. Endra Endah Wacana mencanangkan Kampung KB di Dusun Jambusari Desa Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (02/10)

BERITAMAGELANG.ID - Kabupaten Magelang terus mendukung program bonus demografi kependudukan yang dimulai dari merencanakan kelahiran anak melalui program Keluarga Berencana (KB). Salah satunya dengan Pencanangan Kampung KB di Dusun Jamburejo Desa Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (02/10).

Melalui Pj. Sekda Drs. Endra Endah Wacana, Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP. mengungkapkan pada 2030, Indonesia akan mengalami puncak Bonus Demografi, dimana kondisi jumlah usia produktif lebih tinggi dibanding yang tidak produktif. 

"Membludaknya tenaga kerja produktif adalah peluang emas bagi Indonesia untuk menggenjot roda perekonomian. Idealnya, pertumbuhan ekonomi terpacu, sektor riil terdongkrak, dan daya saing meningkat. Secara normatif, bonus," ungkapnya.

Dengan adanya kondisi bonus demografi, tentu bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memajukan kesejahteraan serta memakmurkan masyarakat apabila masyarakat usia produktif memiliki kualitas sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara.

"Oleh karena itu, untuk meraih manfaat dari bonus demografi ini diperlukan usaha bersama dari seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait serta pemerintah sebagai agent of development agar manfaat bonus demografi ini dirasakan oleh masyarakat," lanjutnya.

Melalui pembentukan Kampung KB ini diharapkan menjadi salah satu wadah strategis dalam upaya menyelaraskan pelaksanaan program-program lintas sektor untuk mewujudkan agenda Generasi Emas 2045. 

Di Kabupaten Magelang sendiri, hingga akhir tahun 2016, jumlah penduduk tercatat 1.257.123 jiwa. Jumlah itu meningkat drastis selama kurun 4 dasawarsa karena berdasarkan sensus penduduk tahun 1971 tercatat 830.141 jiwa. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang besar di bidang kependudukan, dimana kesuksesan program kependudukan tidak hanya diukur melalui jumlah rata-rata anak setiap keluarga, ataupun persentase peserta KB aktif. 

Namun, ukuran keberhasilan program kependudukan bisa dilihat dari tingkat kesejahteraan keluarga ataupun peningkatan kualitas kesehatan dan tingkat pendidikan setiap keluarga.

"Dimana, setelah 100 tahun Indonesia merdeka jumlah penduduk Indonesia diperkirakan 70%-nya berada pada usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun)," lanjutnya.

Menurutnya, dalam Kampung KB terdapat Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Rumah Sehat, Genre (Generasi Berencana), dan Gerakan Masyarakat Sehat, termasuk sarana dan prasarana pendukung.

Selain itu, Kampung KB juga merupakan salah satu program revolusi mental berbasis keluarga untuk membangun karakter bangsa Indonesia. Dengan adanya Kampung KB, diharapkan manfaat program KB dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama di wilayah kategori miskin, padat penduduk, dan terpencil.

Sementara itu, di Kecamatan Srumbung, selain di Dusun Jambusari Desa Kemiren, Pemerintah Kabupaten Magelang juga telah mencanangkan Kampung KB di Desa Polengan. Kedua Kampung KB tersebut berada di zona bencana erupsi Gunung Merapi.     

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar