Distan Pangan Antisipasi Dampak Hujan Abu Vulkanik Merapi

Dilihat 1446 kali
Seorang petani di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang membersihkan abu vulkanik Merapi pada daun tembakau
BERITAMAGELANG.ID  - Peningkatan aktivitas Gunung Merapi menyebabkan hujan abu vulkanik di sejumlah pemukiman warga dan lahan pertanian. Dinas Pertanian dan Pangan (Distan Pangan) Kabupaten Magelang menghitung kerugian akibat hujan material erupsi terhadap sektor pertanian.

Kepala Distan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan menjelaskan lahan pertanian yang paling terdampak hujan abu dengan intensitas ringan hingga sedang, meliputi wilayah Kecamatan Dukun dan Sawangan.

"Hujan abu vulkanik yang terjadi pada 8 dan 16 Agustus 2021 berdampak pada sektor pertanian komoditas hortikultura dan perkebunan petani di sekitar lereng Gunung Merapi," terang Romza kepada wartawan, Kamis (19/8/2021). 

Di Kecamatan Dukun, meliputi Desa Sengi, Krinjing dan Paten. Sedangkan di Kecamatan Sawangan, meliputi Desa Kapuhan, Ketep dan Gantang.

Meskipun tidak mengalami kerusakan berat, menurut Romza, komoditas utama yang paling terdampak adalah tanaman tembakau, cabai dan bunga kol.

"Di wilayah Kecamatan Dukun, lahan tembakau yang terdampak sekitar 149 hektar, cabai 82 hektar dan bunga kol mencapai 63 hektar," paparnya. 

Adapun di Kecamatan Sawangan, lahan tembakau yang terdampak mencapai 76 hektar, cabai 32 hektar, dan bunga kol 15 hektar. 

Romza menjelaskan, abu vulkanik yang menempel pada daun tanaman akan mengurangi kualitas hasil panen komoditas. Terlebih, jenis tanaman tembakau di wilayah Dukun dan Sawangan sudah siap panen.

"Tembakau kita jenis tembakau atas, utamanya di Dukun dan Sawangan itu tembakau tua dan siap panen, kandungan nikotin pada daun cukup tinggi sehingga apabila abu menempel bisa mempengaruhi kualitasnya," terang Romza.

Apabila kualitas menurun maka praktis harga jual pun ikut turun. Oleh sebab itu, pihaknya menyarankan petani agar segera membersihkan tanaman dengan mengibaskan daun agar abu hilang.

"Solusinya dilakukan pengibasan saat panen untuk mengurangi kandungan debu vulkanik pada daun," imbuhnya. 

Demikian pula pada tanaman cabai dan bunga kol. Meski dampaknya relatif kecil dan aman, para petani disarankan untuk menggoyangkan-goyangkan tanaman, maupun mencuci dan menyemprot tanaman untuk membersihkan abu.

"Bunga kol yang terdampak abu itu mulai mekar dan siap panen, maka solusinya dengan pencucian dan penyemprotan, supaya abu hilang dan tidak mempengaruhi kualitas," tandasnya.

Pihaknya mengimbau petani untuk segera memanen komoditas mereka jika sudah siap panen. Sebab, aktivitas Gunung Merapi beberapa hari terakhir ini cenderung meningkat dan sulit diprediksi.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar