Dilanda Kekeringan Tiap Kemarau, Warga Menoreh Antre Air Bersih

Dilihat 1942 kali
Warga Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, antre air bersih akibat musim kemarau, Kamis (06/07)

BERITAMAGELANG.ID - Musim kemarau tiba, sejumlah warga di lereng Gunung Menoreh, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah harus kembali berjuang mengumpulkan setiap tetes air dari sumber yang ada. Mereka harus hidup prihatin dengan menghemat air yang diperoleh agar kebutuhan komsumsi anggota keluarga tercukupi.

Satu bulan ini matahari seakan bersinar semakin terik bagi ratusan warga Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Hujan yang lama tidak turun mengakibatkan sumber air yang biasa diandalkan, mengering.

"Sejak bulan Juni kemarin warga semakin sulit mendapat air bersih karena banyak sumber air yang mengering," kata Edi Wahyono salah satu warga Dusun Wonolelo, Desa Kenalan, Kamis (05/07).

Mengandalkan sejumlah wadah seperti ember dan jerigen berkapasitas 25 liter, warga berjalan kaki menuju satu-satunya sumber air yang mengalirkan air dalam debit kecil. Tanpa mengeluh, warga harus sabar mengantre siang dan malam hingga wadah mereka penuh air.

Edi menuturkan, karena harus berbagi dengan ratusan jiwa lainnya, setiap keluarga hanya mendapat jatah tiga jerigen setiap hari. Meski minim, air layak itu harus cukup untuk minum masak dan kebutuhan lainnya.

"Desa Kenalan ada 240 jiwa dari 86 Kepala Keluarga (KK) yang mengandalkan sumber air itu. Sehingga kita hanya bisa membawa tiga jerigen saja," ungkapnya.

Dia menambahkan, jika mata air tirto mulyo yang saat ini dipergunakan warga itu merupakan satu dari lima sumber mata air yang ada di sekitar dusun tertinggi di pegunungan Menoreh ini. Namun, setiap musim kemarau tiba, sumber mata air terus menyusut dan menyisakan hanya satu sumber mata air itu.

Beruntung, sejak awal bulan Juli ini ada bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang.

"BPBD mengirim sebanyak 2 tangki berkapasitas total 10.000 liter. Kami terbantu sekali," tuturnya.  

Saat dihubungi BeritaMagelang.id, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengungkapkan, hingga awal Juli ada empat desa yang sudah mendapat bantuan air bersih. Empat desa yang merupakan langganan kekeringan itu yakni Kenalan, Candirejo, Kembanglimus di Kecamatan Borobudur, dan Desa Margoyoso di Kecamatan Salaman.

"Empat desa itu menjadi langganan kekeringan. Jika tidak terjadi hujan 2 bulan saja pasti kekurangan air," jelasnya.

Selain ke empat desa tersebut, lanjut Edi, ada empat desa lain (sesuai data tahun 2017) di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, termasuk daerah langganan kekeringan setiap musim kemarau. Sebagian besar desa ini berada di lereng perbukitan Menoreh. Kedelapan desa tersebut diantaranya Desa Banyudono, Kecamatan Dukun; Bumiharjo, Wringinputih, dan Tegalarum, Kecamatan Borobudur.

"Total delapan desa itu yang selalu minta dropping air bersih setiap musim kemarau. Droping air dilakukan 2 hari sekali," pungkasnya.  

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar