Di Masa Pandemi Covid-19, Wisata Alam Jadi Favorit Pengunjung

Dilihat 2174 kali
Gunung Telomoyo di masa ujicoba menerapkan protokol kesehatan sangat ketat, sehingga tidak terjadi kerumunan pengunjung.
BERITAMAGELANG.ID - Setelah Pemerintah Kabupaten Magelang memberikan rekomendasi, masyarakat berbondong-bondong menuju ke destinasi wisata yang telah dibuka. Daya tarik wisata yang menjadi favorit adalah wisata alam, seperti  Ketep Pass, Telomoyo, Silancur dan Mangli.

Ketep Pass yang berada di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, dikunjungi sekitar 500 pengunjung dari berbagai daerah pada Minggu, (26/7/2020). Obyek wisata yang menawarkan keindahan Gunung Merapi dan Merbabu ini, melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. "Alhamdulillah, semua pengunjung taat protokol kesehatan. Semua wajib bermasker, di dalam juga tidak berkerumum," kata Kabag Promosi dan Pemasaran Ketep Pass, Edwar Alfian.

Pihaknya sengaja membatasi jumlah pengunjung agar tidak terjadi kerumunan. Pihaknya melakukan sistem buka tutup. "Dua kali kami tutup untuk batasi jumlah pengunjung yang masuk, yakni pada pukul setengah sebelas dan setengah dua," kata Edwar.


Komunitas Fortuner berwisata ke Ketep Pass. (foto.dok-bm)

Pengunjung yang sudah datang, dengan sabar menunggu di luar sambil menikmati jajanan lokal seperti jagung bakar dan tempe mendoan di warung-warung depan Ketep.

Edwar mengaku senang lantaran ekonomi masyarakat mulai menggeliat lagi, setelah sempat berhenti selama obyek wisata ini ditutup karena pandemi Covid-19.

Hal sama juga terjadi di daya tarik wisata Telomoyo di Kecamatan Ngablak, yang menawarkan keindahan alam dari atas gunung. Setelah sempat ditutup karena terjadi kerumunan pada Minggu lalu, sejak kemarin sudah diuji coba lagi. Hanya saja, pengaturan pengunjung lebih diperketat. Mereka diberi pita dengan warna berbeda, untuk membedakan  mana pengunjung yang baru datang dan mana pengunjung yang sudah lama berada di atas dan diminta untuk segera turun. Hal itu dilakukan agar bisa bergantian dengan pengunjung lainnya.

"Untuk jam pertama pengunjung kita beri pita kuning, kemudian kedua warna hijau, ketiga merah dan terakhir warna putih," terang Wardoyo, Ketua Lembaga Masyarakat Hutan Desa (LMDH) Pandean Ngablak, pengelola Gunung Telomoyo.

Ia mengatakan, hari pertama ujicoba Sabtu kemarin, Telomoyo dikunjungi 1.150 pengunjung. Sedangkan hari Minggu (26/7-red) per jam 12.00 sudah mencapai 750 pengunjung. Protokol kesehatan juga diperketat, semua pengunjung yang naik harus taat. Petugas yang jaga ditambah, seperti di zona atas ada 8 orang, ditengah pos bersama ada 3, di pos untuk menghitung pengunjung 3 orang dan untuk tiket ada 8 orang. "Di pertigaan mau masuk Telomoyo ada 6 orang, dan kita masih dibantu TNI dan Polri," katanya.

Di Mangli yang berada di Kecamatan Kaliangkrik juga demikian. Pengelola ketat menerapkan protokol kesehatan. Pengunjung juga diatur untuk masuk sehingga tidak terjadi kerumunan. "Ada koordinasi antara petugas bawah dan di atas, sehingga tidak ada kerumunan di atas," kata R Prasetya, pengelola daya tarik wisata Mangli Skyview.


Skyview Mangli, secuil surga dunia. (foto.dok-bm)

Ia mengatakan, jumlah pengunjung sudah mencapai hampir 500 orang. Selain pengunjung lokal Magelang, juga ada pengunjung luar kota. Bahkan ada rombongan sebanyak 20 orang yang berkemah di lokasi ini.

Veli, pengunjung asal Kota Magelang mengaku baru pertama kali ke Mangli. Ia tidak menyangka di ujung barat Magelang, ada keindahan alam yang sangat luar biasa. "Ini indah sekali, saya tidak menyangka saja, seperti cuilan surga dunia," katanya masih terkagum-kagum.

Iapun berjanji akan kembali lagi ke sini dengan mengajak sanak saudaranya yang lain. Karena selain menikmati suasana alam yang menakjubkan, wisatawan juga bisa belanja sayur pada petani setempat.

Di Silancur, ratusan pengunjung nampak memadati obyek wisata yang berada tidak jauh dari Mangli. Akses menuju jalan ini menjadi macet. Warga akhirnya menyediakan kantong-kantong parkir  di seputaran Silancur. Disini, pengunjung juga akan disuguhi dengan panorama keindahan alam yang tiada tara. Diatas bukit Silancur, pengunjung akan bisa berfoto-foto yang instagramable.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar