Karangrejo Tembus Sepuluh Besar Desa Wisata Nusantara

Dilihat 2914 kali
Kepala Desa Karangrejo, Muhamad Hely Rofikun saat menerima penghargaan Lomba Desa Wisata Nusantara 2019, di Tebing Breksi Yogyakarta

BERITAMAGELANG.ID - Berkat pengelolaan Desa Wisata yang baik, Desa Karangrejo Kecamatan Borobudur Magelang, berhasil masuk 10 besar dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2019. Ajang tersebut merupakan lingkup nasional, dengan total peserta 300 desa se Indonesia.


Dalam lomba ini terdapat dua kategori, maju dan berkembang. Desa Karangrejo masuk dalam kategori maju.


“Lomba yang diadakan oleh Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, pada awal lomba diikuti oleh 300 desa. Kemudian Desa Karangrejo masuk 28 nominator, dan di final masuk 10 besar," ucap Kepala Desa Karangrejo, Muhamad Hely Rofikun, Kamis (12/12/2019).


Hadiah diserahkan pada Selasa (10/12/2019) di Tebing Breksi Prambanan, Yogyakarta. Hadiah program sebesar 400 juta rupiah diserahkan untuk perkembangan pariwisata desa pada tahun 2020.


Sebelumnya dilaksanakan presentasi final di Jakarta pada 19 November 2019. Presentasi didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Iwan Sutiarso, Kepala Dinas Pemerintahan dan Pemberdayaan Desa (Dispermades) Kabupaten Magelang, Sujadi.


Hely mengakui, pada awal dekade ini Desa Karangrejo merupakan desa miskin, namun dengan mampu mengolah sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada untuk lebih fokus ke dunia pariwisata, maka lambat laun kesejahteraan warga meningkat melalui program Desa Wisata.


"Desa kami mempunyai beberapa obyek wisata, yang terintegrasi satu kesatuan dikelola oleh Bumdes dan Pemdes,” ungkapnya.


Obyek tersebut adalah, Puntuk setumbu, Gereja Ayam, Bukit Barede, Kebun Buah dan Balkondes.


Keberadaan obyek wisata yang dioptimalkan tersebut, mampu menyerap tenaga kerja dari penduduk lokal. Sehingga pendapatan warga meningkat. Jika dilihat dari Basis Data Terpadu, angka kemiskinan berkurang 30 %.


Pemberdayaan masyarakat dioptimalkan, dengan menyerap tenaga kerja warga Desa Karangrejo, contoh untuk obyek wisata Puntuk Setumbu serap tenaga kerja 100-an orang.


“Total ada 473 orang yang terserap bekerja di lima obyek wisata tersebut. Bahkan ada 19 warga kembali dari merantau untuk bekerja di obyek wisata Desa Karangrejo," papar Hely.


Hely mengatakan, Desa Karangrejo ditetapkan menjadi Desa Wisata melalui SK Bupati tahun 2017. Namun sejak 2014 melalui Musrenbangdes sepakat desa ini arahnya mau dibawa ke desa wisata.


“Kami bangga dengan semangat warga yang tinggi untuk bersama-sama mengangkat potensi desa,” tandasnya.


Ke depan, suasana desa akan tetap dipertahankan dan dibuat tanaman khas di setiap dusun, serta inovasi lainnya.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar