Kebakaran Merbabu Padam, BPBD Antisipasi Krisis Air Bersih

Dilihat 1439 kali
Warga Suwanting Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang antre air bersih

BERITAMAGELANG.ID - Kebakaran hutan dan lahan kawasan Taman Nasional Gunung (TNG) Merbabu telah padam. Tidak hanya merusak ekosistem, kebakaran tersebut juga berdampak terhadap pasokan air bersih bagi ribuan jiwa di lereng Gunung Merbabu.


Sesuai data dari pihak pengelola TNG Merbabu, secara keseluruhan api di Gunung Merbabu berhasil padam pada MInggu (15/9) sore. Sedikitnya 436 Ha lahan pepohonan dan vegetasi di wilayah Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Semarang rusak terbakar.


Titik api yang pertama kali terlihat Selasa (10/9) itu telah merusak ekosistem alam, jaringan pipa dan sumber mata air warga.


Kondisi itu, menjadi ancaman serius bagi ribuan jiwa yang tersebar di antara Desa Banyuroto dan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang yang selama ini mengandalkan sumber air dari gunung setinggi 3.145 mdpl tersebut.


"Dampak langsung kita belum menerima laporan tapi potensi ancamannya ada," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto, Senin (16/9).


Menurut Edy, ancaman dari kebakaran itu bisa saja terjadi jika saluran pipa distribusi dari wilayah puncak ke pemukiman rusak terbakar.


"Potensi ancamannya kalau terganggu (rusak) sistem penyaluran air bersih dari puncak, maka air bersih warga juga akan terganggu," jelasnya.


Jika memang terdapat kerusakan pipa saluran air bersih warga bisa langsung memperbaikinya.


“Sedangkan untuk mengurangi hilangnya sumber air itu bisa dilakukan secara bertahap yakni dengan melakukan penghijauan di kawasan hutan Gunung Merbabu oleh semua pihak," ungkapnya.


Upaya penghijauan bisa dilakukan setelah api benar-benar padam dan saat musim penghujan.


"Penghijauan bisa dilakukan untuk mengembalikan sumber air. Waktunya tentu saat musim hujan nanti," terang Edy.


Selain itu, masyarakat yang biasa beraktivitas di Gunung Merbabu juga dihimbau untuk selalu menjaga lingkungan, tidak membuat titik api sembarangan, agar kebakaran tidak terulang.


Sekitar 700 personil gabungan dari TNI-Polri/ relawan/ BPBD dan Damkar Kabupaten Magelang berhasil memadamkan kebaran yang melanda hutan kawasan Merbabu pada Jumat (13/9). Paska kebakaran tersebut, hingga kini jalur pendakian masih ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar