Abu Vulkanik Merapi Berdampak Pada Tanaman Sayur dan Stroberi

Dilihat 2539 kali
Tanaman stroberi di Desa Banyuroto, Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah terdampak abu vulkanik Merai

BERITAMAGELANG.ID - Akibat hujan abu vulkanik, puluhan hektar lahan pertanian dan tanaman stroberi di lereng Gunung Merapi wilayah Desa Banyuroto, Sawangan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terancam gagal panen. 

Salah satu petani sayuran, Yanto mengatakan, sebanyak dua kali wilayahnya diguyur hujan abu vulkanik saat letusan, Jumat (01/06) kemarin.

"Hujan abu pertama pada Jumat pagi merata agak deras. Kemudian yang kedua pada malam hari," katanya, Minggu (03/06).  

Desa Banyuroto berada 20 kilometer dari puncak Merapi. Hawa sejuk dan tanah yang subur menjadikan desa ini sentra pertanian palawija dan sayuran. 

"Semua jenis tanaman memutih tertutup abu vulkanik. Para petani harus segera membersihkannya agar tidak gagal panen. Apalagi saat ini hujan sudah jarang turun," imbuhnya. 

Tidak hanya tanaman jenis sayuran, dampak hujan abu vulkanik juga mengancam produktivitas tanaman stroberi yang dikembangkan warga di wilayah tersebut. 

Pasalnya, abu vulkanik yang dimuntahkan gunung setinggi 2.968 meter di atas permukaan laut itu juga disertai butiran pasir. Tak sedikit dahan dan daun tanaman stroberi terancam layu. 

"Abu Merapi besar-besar. Tanaman  stroberi menjadi lemah tak kuat menahannya. Jika tidak segera dibersihkan dihawatirkan layu dan buah membusuk," tutur Tinur, salah satu petani stroberi. 

Tinur merawat sekitar satu hektar tanaman stroberi yang tersebar di beberapa lokasi. Setelah hujan abu mereda, ia langsung membersihkannya dengan cara manual.

"Terpaksa harus dikebut-kebutke (dikipas-kipas) satu persatu tanaman stroberinya. Jika langsung menggunakan air, takut abunya jadi padat dan membuat buah stroberi busuk," tutupnya. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar