Cuaca Ekstrim, Petani Panen Sayuran Melimpah Harga Murah

Dilihat 2905 kali
Petani lereng Merbabu Kabupaten Magelang tengah panen sawi putih Selasa (07/01/2020).

BERITAMAGELANG.ID - Cuaca ekstrim menerpa kawasan lereng Gunung Merbabu Kabupaten Magelang. Kondisi itu mengakibatkan harga sejumlah tanaman sayur anjlog.


Salah satu petani daun sawi putih atau sawi lebor di Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang, Tarmidi mengatakan cuaca ekstrim itu ditandai dengan tingginya intensitas curah hujan yang juga disertai kabut tebal.


"Hujannya deras, kabutnya juga tebal jadi iklimnya belum cocok untuk sayuran cepat busuk," kata Tumidi di ladangnya, Selasa (07/01/2020).


Menurutnya, kurangnya sinar matahari yang cenderung berkabut tebal setiap hari menambah potensi tanaman cepat membusuk. 


Kondisi itu juga mengundang serangan hama ulat tuton dan ulat tretep atau grayap. Jenis ulat itu menyerang tanaman pada lembaran daun sawi hingga berlubang dan pangkal tanaman membusuk. Dampak lainya yaitu secara fisik daun sawi tidak terlihat segar, sehingga harga jual rendah. 


"Saat ini harga jual sayur sawi putih (lebor) dibeli murah hanya seribu rupiah per kilogramnya," papar Tumidi.


Bagi Tarmidi, dengan harga saat ini dirinya tetap mendapat keuntungan, meski sedikit.

Beruntung, saat harga rendah itu, tanaman sawi telah memasuki masa panen kedua dimana masih ada harapan lain dari tumpangsari tanaman cabai yang mulai berbunga.


"Ini panen sawi kedua, terakhir. Panen awal harganya lumayan 2.500 rupiah per kilogramnya," ujar Tarmidi.


Produktivitas hasil panen semua jenis sayuran di lereng Gunung Merbabu dan Merapi saat ini memang tengah meningkat. Kondisi itu terlihat di pasar Agrobisnis Sewukan Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, pasokan aneka jenis sayuran melimpah dibanding musim kemarau. 


Selain sawi putih, harga buncis juga turun dari harga Rp 2.000/kg menjadi Rp 1.000/kg.

Kepala Pasar Agrbisnis Sewukan Sutrisno mengungkapkan bahwa rendahnya harga jual sayuran itu terjadi akibat waktu panen yang bersamaan. Dimana saat musim hujan semua ladang yang ketika di musim kemarau menganggur mulai ditanami oleh petani. 


"Saat panen bersamaan maka hukum pasar berlaku, dimana pasokan melimpah membuat harga menjadi rendah," kata Sutrisno seraya menambahkan pasokan dan harga sayuran lainnya cenderung stabil tercukupi.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar