Pemilih Pemula Diajak Lawan Hoax

Dilihat 1230 kali
Pemilih pemula dan organisasi kepemudaan se Kecamatan Mertoyudan menyimak narasumber dari Masyarakat Anti Fitnah (MAFINDO) untuk menekan hoax.

BERITAMAGELANG.ID - Koordinator Masyarakat Anti Fitnah (MAFINDO) pusat, Boni Soehakso, M.Si, mengatakan, penggunaan media sosial tanpa diimbangi dengan literasi yang baik berpotensi rawan penyebaran hoax.

"Indonesia penggunaan media sosial nomor empat dunia, namun baca buku nomor dua dari bawah. 

Penggunaan medsos sangat aktif, sedangkan budaya literasinya belum tentu," demikian disampaikan Boni, dalam kegiatan sosialisasi Pemilu 2019 oleh Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Mertoyudan, kepada pemilih pemula dan berbagai organisasi kepemudaan se Kecamatan Mertoyudan, Kamis (14/03) di rumah makan Mulih Ndeso Pasuruan Mertoyudan.

Boni menambahkan, prinsip cerdas bermedia sosial bertujuan agar para netizen tidak menjadi penyebar hoax.

Prinsip tersebut adalah dengan mencermati apakah berita tersebut berasal dari link yang legal, kemudian apakah berita tersebut benar adanya. Serta apa dampaknya jika berita tersebut di share.

"Apakah berita ini bermanfaat jika saya bagikan kepada orang lain? Hal tersebut harus menjadi pertimbangan. Jangan sampai kita tidak punya prinsip bermedia sosial, agar kita tidak menjadi korban hoax atau bahkan turut menyebarkannya," lanjutnya. 

Ketua Panwascam Mertoyudan, Fathul Mujib, berharap kehadiran Mafindo bisa mencegah pemilih pemula yang mayoritas anak sekolah generasi millenial tidak menjadi korban hoax dan menyebarkan berita hoax.

"Sering kali kita bingung tidak bisa membedakan antara berita palsu dan berita asli yang bertebaran di internet.

Terutama saat ini adalah isu politik yang ternyata hoax sangat rimbun di media sosial. Dengan mengundang Mafindo sebagai narasumber sedikit banyak akan membantu tekan hoax dan wujudkan Pemilu yang berintegritas," harap Mujib.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar