Budi Daya Anggrek Cukup Mudah, Perhatikan Hal Ini

Dilihat 11204 kali

BERITAMAGELANG.ID - Membudidayakan tanaman anggrek bisa dibilang cukup mudah. Menurut pelaku usaha Anggrek dari Desa Ngawen Muntilan, Sholeh, tanaman Anggrek bisa tumbuh maksimal apabila memenuhi agroklimatnya. Agroklimat adalah iklim atau cuaca dimana anggrek tumbuh sesuai dengan kebutuhannya baik dari segi suhu, kelembaban, sirkulasi udara, cahaya dan ketinggian tempat.


"Jika semua kebutuhan itu terpenuhi maka anggrek akan tumbuh dengan baik, jika ditunjang dengan pupuk maka akan dihasilkan pertumbuhan dan bunga yang maksimal," ujar Sholeh saat menjadi narasumber budidaya anggrek yang diselenggarakan Dinas Kominfo Kabupaten Magelang di Balai Kelurahan Muntilan, Rabu (11/3/2020).


Lebih lanjut dijelaskan, sebaik dan semahal apapun pupuknya, jika agroklimatnya tidak sesuai maka pertumbuhan anggrek dan bunga tidak bisa maksimal dan bahkan tanaman bisa mati.


Kemudian, agroklimat yang bagus untuk anggrek tentunya yang sesuai dengan lingkungannya karena setiap jenis mempunyai kebutuhan yang berbeda, ada yang habitatnya dari dataran rendah dan ada yang dataran tinggi.


Hal lain yang perlu diperhatikan adalah melakukan pemupukan. Pemupukan dilakukan seminggu dua kali dengan dosis yang rendah tetapi berkelanjutan, serta lakukan pencegahan hama pada tanaman.


"Lakukan penyemprotan dua minggu sekali untuk pestisida dan seminggu sekali untuk fungisida," tambahnya.


Dalam kesempatan itu, dijelaskan pula beberapa penyakit tanaman anggrek yang disebabkan jamur/cendawan antara lain Phytophora Cactorum (warna daun hitam kecoklatan dan di sekelilingnya kuning), Phizoctonia Solani (serangan jamur ini menyebabkan busuk akar, ketika serangan sudah parah daun berubah menjadi kuning dan gugur), penyebabnya karena media terlalu lembab.


Cescospora Odonyoglossi (kebanyakan jamur ini menyerang oncidium dan catleya). Gejala awal ditandai dengan munculnya bintik bintik coklat tua di bagian permukaan daun, bila serangan sudah parah daun akan gugur.


"Sclerotium Rolfsii : penyakit ini sering disebut busuk pucuk. Jamur ini menyerang hampir semua jenis anggrek. Gejala serangannya, pangkal daun yang terserang akan menjadi coklat," papar Sholeh.


Ada juga penyakit karena bakteri, tanaman yang terserang biasanya mengalami pembusukan dan keluar lendir yang disertai bau, dan jamur Cecospora Dendrobii, dengan gejala awal ada bintik-bintik pada daun. Lama-lama berubah jadi hitam serta Fusarium Oxiporum, penyakit ini menyerang melalui bekas potongan.


Sedangkan cara mengatasi penyakit anggrek karena jamur dan bakteri bisa dengan menyemprotkan fungisida, bakterisida, membersihkan dan membuang bagian tanaman anggrek yang terserang penyakit tersebut.


"Jangan lupa senantiasa menjaga lingkungan tetap bersih, sirkulasi udara lancar dan sinar matahari cukup," pungkas Sholeh.


Kepala Seksi Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Magelang, Sugeng Sugiyarto, menjelaskan kegiatan pelatihan budidaya anggrek tersebut, merupakan salah satu upaya agar Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Kelurahan Muntilan memiliki nilai ekonomi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Tugas KIM adalah untuk mewujudkan masyarakat yang aktif, peduli, peka dan memahami informasi.


"KIM dapat memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat," kata Sugeng.


Di samping itu juga diharapkan dapat mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar