BRT Trans Jateng Koridor Borobudur-Stasiun Kutoarjo Segera Beroperasi

Dilihat 4803 kali
HALTE. Bangunan halte Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor Terminal Borobudur, tampak megah dan modern siap mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.

BERITAMAGELANG.ID - Untuk mendukung pariwisata di kawasan Borobudur, rencana pada tanggal 1 September 2020 akan dilaunching operasional Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor Terminal Borobudur-Stasiun Kutoarjo oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Acara Launching akan dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Purworejo.


Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang, Arif Mutohar, ST, MT, mengatakan, operasional BRT Trans Jateng Koridor Terminal Borobudur-Stasiun Kutoarjo yang berjarak kurang lebih 50 Km ini dengan menggunakan bus jenis Low Deck dengan kapasitas penumpang sebanyak 21 seat menghadap ke depan dan sembilan orang penumpang berdiri dalam kondisi normal.


Untuk protokol Covid-19 dapat digunakan untuk mengangkut penumpang 12 seat dan enam orang berdiri. Penumpang akan dapat menikmati perjalanan dengan nyaman karena bus ini dilengkapi fasilitas full AC.


Armada yang akan dioperasionalkan sebanyak 14 kendaraan, tujuh kendaraan start dari Terminal Borobudur dan tujuh kendaraan lainnya start dari Stasiun Kutoarjo, dengan headway 15 sampai dengan 20 menit.


"Dalam pelayanannya kepada masyarakat umum akan dimulai pada pukul 05.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB dengan tarif jauh dekat Rp. 4000,-.


BRT ini tidak menurunkan penumpang di sembarang tempat, namun menaikkan dan menurunkan penumpang hanya di halte-halte yang sudah disediakan khusus BRT," ucap Arif, Selasa (25/8/2020).


Menurut Arif, mengapa transportrasi publik tersebut tarifnya murah? Karena operasionalisasi  BRT Trans Jateng ini dengan skema 'Buy The Service' dimana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membeli layanan bus ini melalui lelang umum yang dimenangkan oleh PT. Bagelen Putra Manunggal yang merupakan konsorsium perusahaan angkutan umum yang ada di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo.


"Dengan skema tersebut maka pengadaan semua armada kendaraan dan layanannya disediakan oleh PT. Bagelen Putra Manunggal. Dengan demikian ada atau tidak ada penumpang yang naik, bus akan tetap berangkat dan tidak akan ngetem untuk menunggu penumpang dan di jalan tidak akan kebut-kebutan untuk kejar setoran," ungkap Arif.


Arif menerangkan, setiap 15 sampai dengan 20 menit dapat dipastikan masyarakat akan dapat dengan mudah mendapatkan layanan BRT.


Dengan operasional BRT Trans Jateng Koridor Terminal Borobudur-Stasiun Kutoarjo ini diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas ke KSPN Borobudur dengan menggunakan angkutan umum.


"Karena anggaran untuk bangun halte dialihkan untuk Covid 19, maka tidak semua titik halte dibangun halte seperti yang di terminal Borobudur," tandas Arif.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar