Warga Gotong Royong Bersihkan Sisa Material Terdampak Hujan Es

Dilihat 2063 kali
Proses penanganan dampak bencana hujan es dan angin kencang di Desa Tampingan dan Desa Dawung, Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Kamis (22/03) pagi.

BERITAMAGELANG.ID - Setelah sempat dihentikan akibat kondisi cuaca tidak memungkinkan, proses penanganan dampak bencana hujan es dan angin kencang di Desa Tampingan dan Desa Dawung, Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Jawa Tengah dilanjutkan Kamis (22/03) pagi.


Dengan bergotong royong, warga bersama ratusan personil relawan, TNI, Polri, Damkar dan BPBD Kabupaten Magelang melakukan penanganan korban bencana angin kencang di dua desa yang berada di lereng Gunung Merbabu tersebut.


Upaya penanganan diutamakan dengan pembersihan puluhan pohon besar yang tumbang menimpa rumah warga, juga yang menutup akses jalan antar dusun di dua desa, yakni Tampingan dan Desa Dawung.
Menurut salah satu warga, Solikun, bencana ini terjadi pada Rabu (21/03) petang diawali hujan dengan intensitas sedang sejak siang. Sekitar pukul 16.30 WIB hujan semakin deras disertai angin kencang dan butiran es berukuran besar.


Saat kejadian, warga panik lantaran terdengar suara gemuruh dari banyak pohon besar yang ada di sekitar rumah warga yang tumbang.


"Sebelum hujan deras hanya terlihat mendung tipis di langit. Namun setelah sholat ashar, warga yang sedang berada di dalam rumah dilanda kepanikan karena hujan bertambah deras disertai butiran es sebesar kelereng," jelas Solikun.


Angin kencang diperkirakan datang dari arah selatan yang berbalik arah ke pemukiman warga, lanjut Solikun.
Sementara itu dampak dari kejadian ini sedikitnya seorang lansia menjadi korban luka, 14 rumah rusak, empat diantaranya rusak parah tidak layak dihuni lagi.


"Empat rumah warga yang rusak parah berada di desa Tampingan dan desa Dawung kecamatan Tegalrejo. Rumah tersebut rusak parah akibat tertimpa pohon besar," jelas Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Magelang Didik Wahyu Nugroho saat berada di lokasi kejadian. 


Hingga kini ada empat kepala keluarga yang masih mengungsi karena rumah mereka tidak layak dihuni lagi. Belasan rumah lainnya mengalami rusak ringan di bagian atap akibat diterbangkan angin. 


"Dari pendataan sementara, diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah akibat bencana angin kencang disertai hujan es ini," tutup Didik.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar