BPBD Kabupaten Magelang Produksi APD Sendiri

Dilihat 1684 kali
Satgas BPBD Kabupaten Magelang menunjukkan alat pelindung wajah yang diproduksi sendiri
BERITAMAGELANG.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang membuat sendiri alat pelindung diri (APD), khususnya wajah. Hal itu dilakukan karena banyak material APD yang tidak tersedia di pasar.

"Jadi kita memang berinisiatif untuk membuat sendiri APD yang tidak tersedia di pasar karena sudah semakin langka," terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, usai jumpa pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di Rumah Dinas Bupati Magelang, Senin (13/4/2020) sore.

Edy mengatakan, BPBD berinisiatif membuat APD untuk pemakaman. Terdiri dari masker pelindung wajah, masker kain, hazmat, sarung tangan latex dan juga sepatu boot. Kecuali sepatu boot dan sarung tangan latex, semua APD dibuat oleh UMKM yang ada di Kabupaten Magelang. BPBD sengaja melibatkan para pengusaha mikro kecil menengah agar mereka juga tidak berhenti usahanya di tengah pandemi Covid-19 ini. Khusus untuk masker wajah, dibuat oleh para Satgas BPBD.  

"Jadi teman-teman Satgas BPBD berkreasi membuat tiruan pelindung wajah dengan bahan yang seadanya, tetap aman bagi pemakainya," imbuh Edy.

Edy mengatakan, APD untuk pemakaman didistribusikan ke setiap kecamatan. Per kecamatan disediakan sebanyak tujuh set. Penyediaan APD pemakaman di kecamatan, karena Pemkab Magelang ingin melayani sebaik mungkin bila ada kasus kematian baik itu positif ataupun baru PDP. Sebab sesuai protokol kesehatan, empat jam setelah meninggal harus segera dimakamkan.

"Sehingga mereka tidak harus datang ke BPBD untuk mengambil APD Pemakaman, namun bisa langsung ke kecamatan," ujarnya.

Selain penyediaaan APD untuk pemakaman di kecamatan, BPBD juga menyediakan APD lain untuk petugas medis. 

"Jadi kita terus memproduksi sampai kebutuhan tercukupi," ucapnya.

Salah satu Satgas BPBD, Nur Fauzan menambahkan, saat ini ia bersama dengan rekan-rekan Satgas masih terus memproduksi masker pelindung wajah. 

"Sampai hari ini kita sudah membuat sebanyak 300 alat pelindung wajah," katanya.

Pembuatannya cukup mudah, demikian pula materialnya cukup mudah didapat. Terdiri dari mika, spon maupun double tape dan elastik. Setelah selesai, APD pelindung wajah ini akan didistribusikan ke kecamatan dan juga para tenaga-tenaga medis yang membutuhkan.

"Pembuatan pelindung wajah ini merupakan inisiatif para Satgas dan didukung Kalak BPBD, untuk mengatasi kelangkaan APD di pasaran," ujarnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar