BPBD Jawa Tengah Libatkan Media Dalam Mitigasi Bencana Merapi

Dilihat 2305 kali
Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana, kegiatan Identifikasi dan Sosialisasi Daerah Rawan Bencana Provinsi Jawa Tengah di Hotel Galuh Prambanan, Klaten Sabtu (15/12).

BERITAMAGELANG.ID - Hingga saat ini, status Gunung Merapi masih berada pada level 2 atau Waspada. Proses munculnya kubah lava baru sejak 11 Agustus lalu menandai Gunung Merapi menjalani fase erupsi magmatis dengan jarak aman sejauh tiga kilometer.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah mengajak semua pihak bersama-sama mengantisipasi erupsi gunung yang berada di empat Kabupaten pada dua Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta ini.

Salah satunya dengan menggelar sosialisasi bertema 'Ngadepi Bebaya Gunung Merapi' di Hotel Galuh Prambanan, Klaten, Yogyakarta, Sabtu (15/12).

Kegiatan identifikasi dan sosialisasi mengurangi resiko bencana serta meningkatkan kesiapsiagaan bagi masyarakat dalam menghadapi bencana Gunung Merapi itu diikuti lebih dari 100 peserta dari unsur BPBD, Humas Pemda, unsur media lokal, PMI dan komunitas penggiat penanggulangan bencana dari tiga kabupaten, yakni Kabupaten Magelang, Klaten, dan Boyolali.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk jalinan komunikasi dengan berbagai pihak, salah satunya insan media.

"Dengan komunikasi ini harapan saya informasi yang berkembang tentang Merapi bisa langsung sampai ke masyarakat. Dan ini sangat luar biasa membantu, saya ucapkan terima kasih atas nama Pemprov Jateng untuk teman-teman media karena berasal dari masyarakat Magelang, Klaten, Boyolali, Sleman," katanya.

Menurut Sarwa, keterlibatan para awak media dalam penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi sangatlah penting. Pasalnya, media berperan aktif dalam memberikan informasi-informasi penting bagi masyarakat terkait kondisi Gunung Merapi.

Selanjutnya terkait berita tidak benar (hoaks) terkait kebencanaan, Sarwa akan terus menjalin komunikasi intensif dengan pihak yang berwenang.

"Untuk diketahui saja bahwa Indonesia ini adalah mall-nya bencana. Jadi mulai dari gunung berapi, longsor, banjir, bahkan tsunami juga ada di Indonesia. Maka dari itu keterlibatan media dalam memberikan informasi kepada masyarakat sangatlah penting. Namun, agar tidak terjadi berita yang tidak benar (hoaks) maka kita harus terus menjalin komunikasi intensif," imbaunya.

Sementara ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Drs. Edy Susanto mengaku telah mempersiapkan masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Merapi dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan.

"Sebelumnya, jauh-jauh hari kita sudah memberikan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat yang tinggal di lereng Merapi. Mereka kita berikan pelatihan agar menjadi masyarakat yang tanggap bencana. Selain itu kami juga sudah mempersiapkan Tempat Evakuasi Akhir (TEA) dengan sistem Sister Village (Desa Bersaudara)," kata dia.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar