Borobudur Banon Run 7 K, Seluruh Peserta Dapat Medali NFT

Dilihat 1339 kali
Kepala Desa Borobudur Ujang Anwar Maryadi Lukman saat menyerahkan potongan tumpeng kepada ketua panitia BBR7K, Lukman Fauzi Mudatsir tanda dimulainya pendaftaran BBR7K.

BERITAMAGELANG.ID -  Untuk pertamakalinya warga Borobudur mengadakan event lari bertaraf nasional. Event bertajuk "Borobudur Banon Run 7 K (BBR7K) akan digelar 18 Desember 2022 mendatang. Kegiatan untuk membangkitkan industri pariwisata dan olahraga yang ada di Borobudur.

Ketua Panitia BBR7K, Lukman Fauzi Mudatsir dalam jumpa pers yang berlangsung di TIC Borobudur, Rabu (2/11/2022) menjelaskan, tema yang diangkat dalam event ini adalah "The Spirit Ganesha Banon, tema ini mengambil nama dari sebuah Candi Banon". Tema itu sengaja diangkat karena keberadaan Candi Banon yang terletak diantara Candi Pawon dan Candi Mendut sudah punah. "Sekarang ini Arca Ganesha ditempatkan di museum Nasional di Jakarta," terangnya.

Karena itu, untuk mengabadikan dan mengambil pelajaran masa lampau kemudian Candi Banon dikembangkan menjadi motif batik yang bernama Batik Banon. Ini juga pertamakalinya di Indonesia medali untuk seluruh peserta diberikan dalam dua versi yaitu versi riil medali dan versi virtual medali berupa karya seni digital Non Fungible Token (NFT).

"Jadi kalungan medali untuk peserta berupa batik tulis karya warga Borobudur. Medali juga dibuat dari bahan daur ulang. Kita nanti sekaligus launching batik Banon," ujar Lukman.

Ia menjelaskan, target peserta BBR7K sebanyak 1.000 pelari. Diutamakan adalah warga Kabupaten Magelang untuk katagori pelajar dan umum. Sedang peserta dari luar Kabupaten Magelang masuk dalam katagori umum. Mereka sudah bisa mendaftar secara online melalui website "Banonrun.com".

Peserta nantinya akan melintasi rute yang startnya ada di TIC Kabupaten Magelang dengan finish di Pasar Budaya, Mpuloh Klatakan, Dusun Jligudan Desa Borobudur. "Kegiatan ini memperkenalkan atau mengangkat candi Banon di Dusun Jligudan Desa Borobudur sebagai Heritage, yang dituangkan dalam motif batik dari patung Ganesha yang dulunya di ekskavasi dan sekarang arcanya berada di museum nasional," katanya. 

Dikatakannya, geliat penggabungan wisata dan olahraga ini diharapkan akan memberikan dampak pada perekonomian lokal mulai dari homestay, kuliner dan lainnya. Daya desa akan terus menggeliat jika banyak kalender event yang digelar di Borobudur. 

Menurutnya, Ini salah satu pemanfaatan program pemajuan kebudayaan desa yang ada di dusun Jligudan namanya pasar budaya Mpuloh Klatakan. Karena Even ini diadakan di Desa Borobudur sebagai wujud kepedulian pemerintah desa terhadap kerjasama antara tiga elemen, wisata- olahraga- budaya.

Kepala Desa Borobudur sebagai Ketua Komite Olahraga Kecamatan (KOK) Borobudur,  menyambut baik dan mendukung event yang dilakukan oleh masyarakat desa Borobudur. Diharapkan kegiatan ini akan jadi event tahunan Desa Borobudur. 

Untuk itu, imbuhnya, panitia mohon dukungan dan kerjasama semua pihak, termasuk teman-teman media, atas terselenggaranya event perpaduan wisata, olahraga dan budaya.

Duta Digital Kemendesa, Sholahuddin, manambahkan,  kegiatan ini didukung dalam bentuk industri kreatif dan digitalnya. Salah satunya adalah setiap peserta nanti akan mendapatkan karya seni digital Banon yang sudah dikemas dalam bentuk NFT. Nilai guna NFT Batik Banon ini bisa digunakan untuk mendaftar lagi pada kegiatan serupa tahun depan dengan potongan harga yang special. 

"Kedepan tentu NFT itu akan terus dikembangkan sehingga memiliki nilai guna untuk akses wisata desa-desa wisata di kawasan Borobudur," ujarnya.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar