BOB Inisiasi Tiga Kabupaten Dalam Ciptakan Koreografi Tari Soledo Gelang Projo

Dilihat 856 kali
Press Confrence Launching Tari Soledo Gelang Projo bersama BOB dan jajaran Forkopimda Kabupaten Magelang, Kulonprogo dan Purworejo

BERITAMAGELANG ID - Badan Otorita Borobudur (BOB) menginisiasi sebuah tarian Soledo Gelang Projo yang merupakan gabungan unsur seni tradisional dari tiga kabupaten yakni Kabupaten Magelang, Kulonrogo dan Purworejo.

Plt. Direktur Utama BOB (Direktur Destinasi Pariwisata) Agustin Peranginangin mengatakan Tarian ini menggabungkan tiga unsur khas dari tari Soreng asal Kabupaten Magelang, tari Lengger khas Kulonprogo dan tari Ndolalak khas Purworejo.

Diceritakan Agus, ketiga tari tersebut kemudian dengan dicoba ciptakan koreografi gabungan yang kemudian disebut Soledo Gelang Projo. Setelah proses latihan, tarian Soledo Gelang Projo sempat pentas diakhir tahun 2022 kemarin. Dari soft lounching tersebut kemudian dilakukan perbaikan dan rencananya akan dilonching secara kolosal oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno di Marga Utama pelataran Candi Borobudur Senin (15/8/2022) mendatang.

Disisi lain, lanjut Agus diharapkan dengan adanya kolaborasi ini dapat meningkatkan atraksi di destinasi pariwisata super prioritas Borobudur. Mengingat sejak adanya pandemi Covid 19 perkembangan pariwisata cenderung mengedepankan quality tourism bukan lagi quantity tourism. Sehingga pelaku periwisata dituntut lebih meningkatkan kreatifitas terobosan melalui pengembangan 3A yakni Attraction, accessibility, daj amenity.

"Mudah mudahan usaha bersama ini bisa menjadi ikon baru ketika wisatawan datang ke destinasi pariwisata Borobudur," ungkap Agus saat Press Conference Launching Tari Soledo Gelang Projo di Balkondes Wanurejo Kecamatan Borobudur Jumat (12/08/2022).

Hadir dalam acara ini Agus Rochiyardi - Direktur Pemasaran Pariwisata BOB, Bisma Jatmika - Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB, Joko Mursito,S.Sn., M.A - Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Ahmad Husein, Stephanus Aan Isa Nugroho, S.STP, M.Si - Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Purworejo dan Prima sebagai Operasional Manager PT TWC.

Lebih lanjut dijelaskan, penggabungan Soledo Gelang Projo telah melewati kajian panjang oleh tim seniman dan akademisi dari ketiga kabupaten. Tari Soledo Gelang Projo juga didesain secara apik penuh estetika, dengan komposisi sangat menarik yang menunjukan keharmonisan budaya di wilayah perbatasan namun tetap menjaga filosofi dasar dari ketiga tarian.

Ditambahkan Agus, kalau wisatan ke Borobudur mencari ilmu, maka ilmunya adalah dengan bergeser ke Borobudur, ke Purworejo dan ke Kulonprogo. Karena ketiga wilayaj ini terdekat dengan destinasi utama Borobudur dan terdekat dengan bandara Yogyakarta International Airport.

"Harapan kita (tarian) ini bisa disajikan disetiap destinasi destinasi. Oleh karena itu pekerjaan masih berat. Setelah di launching tentu tidak selesai begitu saja, harus diseminasi diperbanyak siswanya (penarinya). Harapqn kita kedepan semua desa wisata ada yang bisa menari itu," pesan Agus.

Tari Soledo Gelang Projo ini melibatkan 36 penari dan 16 pengrawit dari masing masing Kabupaten dengan total 108 penari dan 48 pengrawit.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Ahmad Husein mengungkapkan pengembangan tari Soledo Gelang Projo ini pihaknya tidak menyerahkan kesanggar, namun menyerahkan pelatihan kepada guru yang tergabung dalam Musyawarah guru Mata Pelajaran (MGMP) kesenian di Kabupaten Magelang. Para penarinya juga dari siswa sekolah, termasuk penata musik juga telah dipersiapkan ecara khusus.

"Kami tidak sendiri, tapi juga melibatkan dinas pendidikan dan kebudayaan karena memang sejak awal kita sudah sepakati ini mudah mudahan bisa menjadi identitas baru," ujar Husein.

Menurut Husein terkiat dengan pilihan tari Soreng karena dalam perkembangannya tari keprajuritan ini sangat berkembang baik setelah tampil di Istana pada tahun 2019. Selain itu saat ini tari Soreng juga masuk dalam Pokok Pokok Pemikiran Pengembangan Kebudayaan (PPKD) Kabupaten Magelang yang diserahkan dalam Konggres Kebudayaan di Jakarta. Diantara tari Soreng ada pilihan lain yakni tari Kubrosiswo dan Dayakan atau Topeng Ireng.

"Itulah kenapa kami memilih Soreng. Adapun tari Soreng sendiri tari keprajuritan. Namun sejak era 60 an kemudian menjadi sebuah tari yang masih keprajuritan tapi dItambah semacam sendratari ada cerita didalamnya, ada penambahan penambahan tokoh tokoh. Inilah kenapa kami memilih Soreng," papar Husein.

Secara khusus Husein optimis jika mendatang tari Soledo Gelang Projo dapat menjadi ikon baru di desa desa wisata. Hal itu karena desain tari tersebut dapat menyesuaikan waktu dan lokasi, baik itu ditampilkan secara kolosal maupun persembahan selamat datang kepada wisatawan.

"Saya yakin ini akan menambah atraksi budaya yang kita miliki mengingat tari ini bisa tampil di lokasi lokasi wisata atas (perbukitan Menoreh) karena musiknya sudah keras tanpa penari banyak pun atraksi sudah bisa dilaksanakan," pungkas Husein.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar