BMKG Peringatkan Dampak Mundurnya Musim Hujan

Dilihat 2407 kali
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal.

BERITAMAGELANG.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk mewaspadai mundurnya akhir puncak musim hujan. BMKG memprediksi puncak musim hujan akan terjadi hingga akhir Februari mendatang.


Himbauan disampaikan Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal, usai membuka Sekolah Lapang Iklim (SLI) Sosialisasi Agroklimat, di Desa Candisari, Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (30/01). 


"Kita sampaikan beberapa kali bahwa musim hujan kita mundur. Untuk itu, puncaknya juga mundur. Bulan Januari dan Februari untuk lebih waspada,” kata Herizal kepada wartawan.


Kondisi itu, menurut Herizal memiliki potensi kejadian bencana hidrometeorologi tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini mengingat mundurnya musim hujan, yang menyebabkan mundurnya pula puncak musim hujan.


"Puncak musim hujan yang akan berakhir pada awal Februari, mundur menjadi akhir Februari. Untuk itu masyarakat agar lebih mewaspadai dampak mundurnya puncak musim hujan, seperti banjir, angin kencang, dan longsor," lanjutnya.


Masyarakat juga diimbau agar selalu memperbaharui informasi dari BMKG atau instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.


"Nanti bisa dilihat detailnya di web, Kita punya web sehingga masyarakat bisa mengakses informasi perkembangan cuaca sampai tingkat Kecamatan dan Provinsi," jelasnya.


Untuk saat ini, imbuh Herizal sebagian wilayah di Indonesia masih memiliki potensi cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi.


"Sekarang di Sumatera Selatan, Bengkulu, seluruh Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara termasuk yang dalam cuaca ekstrem dan angin kencang," tambahnya.


Selain mundurnya puncak musim hujan, BMKG juga memprediksi tingginya curah hujan di kawasan pegunungan tinggi di Indonesia pada bulan Februari hingga Maret mendatang.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar