Blondo Carnival Meriahkan HUT RI dengan Pawai Patung dan Mobil Hias

Dilihat 2523 kali
Blondo Carnival yang digelar LPP Garuda Abipraya, Minggu (4/9/2022).

BERITAMAGELANG.ID - Para pemuda Desa Blondo Kecamatan Mungkid yang tergabung dalam LPP Garuda Abipraya, menggelar Blondo Carnival dengan mengusung tema Legacy Ecologi. Pesta warga desa yang dilaksanakan Minggu (4/9/2022) ini, menyuguhkan berbagai atraksi seni dan juga mengarak patung berukuran besar serta mobil hias.


Suasana lapangan desa Blondo begitu meriah. Sejak pagi warga dari anak-anak hingga orang tua sudah berkumpul di lapangan ini. Mereka datang berkelompok dari berbagai dusun yang berada di desa ini.


Mereka datang dengan berbagai macam kostum, baik adat Jawa, kostum seni dan lain sebagainya. Sekitar 24 kelompok berusaha tampil semaksimal mungkin dengan menonjolkan potensi dusunnya masing-masing. Terlihat juga partisipasi dari berbagai lembaga pendidikan di desa ini, seperti dari TK dan SD. Bahkan yang menarik, ada kelompok orang tua dari TK Aisyiyah Blondo ikut memainkan drum band yang biasanya dimainkan oleh anak-anak mereka.


Warga berjalan kaki dari lapangan menuju lokasi atraksi yang ada di titik poin arung jeram di Dusun Pare Bawah, sekitar kurang lebih 1 km. Arak-arakan ini cukup menyita perhatian para pengguna jalan di sepanjang jalur utama Magelang Yogyakarta yang melintas di wilayah Blondo. Apalagi, berbagai patung berukuran besar, seperti semut, nyamuk, kura-kura, Pangeran Diponegoro dan unta diarak sedemikian rupa oleh pemuda setempat.


Ketua panitia sekaligus ketua LPP Garuda Abipraya, Achmad Fauzi mengatakan, Blondo Carnival sudah digelar untuk yang kedua kalinya. Pertama kali digelar saat sebelum Covid-19, kemudian vakum dan tahun ini digelar kembali.


Blondo Carnival yang dibiayai secara swadaya masyarakat ini digelar, selain untuk memperingati HUT ke 77 Kemerdekaan RI, juga untuk mengangkat  ikon event Desa Blondo. Sekaligus mengangkat potensi desa setempat. Namun yang tidak kalah penting adalah menyiapkan Blondo sebagai desa penyangga wisata Candi Borobudur.


Menurut Fauzi, Desa Blondo memiliki banyak potensi yang bisa dieksplor seperti kerajinan layang-layang dan pembuat bostik atau pemanfaatan sampah botol plastik. Di sisi kuliner ada satu yang menjadi ciri khas yakni peyek petho yang banyak dibuat di Dusun Kalangan.


Kemudian potensi wisata yang sudah sangat dikenal yakni arung jeram. Di Dusun Pare yang ada di wilayah ini, merupakan start point arung jeram. 


“Ini menjadi salah satu potensi terbesar di bidang wisata dan sudah banyak menyumbang PAD," katanya.


Di titik point arung jeram ini, sedikit demi sedikit akan diperbaiki dan selanjutnya menjadi tempat untuk mendukung wisata arung jeram.


“Kita masih banyak PR untuk menggali potensi desa," terangnya.


Menyinggung tema Legacy Ecology, Fauzy menyatakan bahwa dirinya ingin mengajak warga setempat khususnya untuk selalu menjaga keseimbangan lingkungan. 


Pj. Kepala Desa Blondo, Lukisno dalam sambutannya mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan Blondo Carnival.


Event yang digelar ini patut disyukuri, karena semua warga Blondo bersama-sama mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan. 


“Sehingga kita dapat melanjutkan apa saja yang dicita-citakan para pahlawan, agar kita semua bisa makmur, sejahtera dan bersatu," ujarnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar