Kementerian Perindustrian Beri Fasilitas Peralatan Wirausaha Kabupaten Magelang

Dilihat 1888 kali
Peserta bimtek program wirausaha baru untuk Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan, menerima bantuan peralatan usaha mandiri.

BERITAMAGELANG.ID - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) terus berupaya mendorong tumbuhnya wirausaha baru industri kecil dan menengah (WUB IKM) di Indonesia. Salah satunya dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek) wirausaha IKM Makanan dan Kerajinan Bambu di Kabupaten Magelang.


Bimtek ini bertujuan dalam rangka Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri untuk Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).


"Harapan kami adalah menjadikan penerima manfaat program keluarga harapan di Kabupaten Magelang dapat menjadi wirausaha baru sukses, yang mampu menerapkan nilai-nilai kemandirian, memiliki etos kerja tinggi, kreatif dan inovatif serta lulus dari Program PKH tersebut," ucap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Gati Wibawaningsih saat membuka bimtek di Atria Hotel, Senin (8/7).


Gati menyampaikan, program wirausaha baru untuk Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kecamatan Muntilan dan Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. PKH sendiri merupakan program perlindungan sosial di bawah Kementerian Sosial dengan tujuan membantu keluarga miskin dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.


Pelatihan ini berlangsung selama lima pada 8 hingga 12 Juli 2019 di Hotel Atria Magelang. Kegiatan dibuka oleh Dirjen IKMA Kemenperin dan dihadiri Pejabat Pembina IKM Pangan dan IKM Kerajinan Kemenperin, Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang serta Koordinator dan Pendamping PKH.


"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian Sosial tentang Penumbuhan Wirausaha Baru (WUB) Industri Kecil dan Menengah (IKM) bagi penerima manfaat Program Keluarga Harapan yang ditandatangani pada tanggal 8 Maret 2019," jelas Gati.


Pada kesempatan tersebut, sebanyak 30 penerima manfaat PKH mendapatkan fasilitasi Bimbingan Teknis Cara Produksi Pangan Olahan yang baik (CPPOB) dan Kemasan serta 30 PKH lainya yang berasal dari Kecamatan Borobudur mengikuti pelatihan teknis produksi kerajinan bambu.


Gati menyampaikan, tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk mempersiapkan para Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan menjadi calon wirausaha baru sehingga dapat berkontribusi dalam penumbuhan perekonomian di Kabupaten Magelang.


"Kabupaten Magelang memang memiliki beraneka ragam produksi makanan ringan, namun selama ini hanya dikemas sederhana dengan plastik sehingga membuat harga jual rendah dan pemasaran terbatas. Selain itu, potensi kerajinan bambu juga belum dimanfaatkan secara maksimal," ungkapnya. 


Selain bimbingan peningkatan kemampuan SDM, para peserta juga mendapat fasilitasi mesin/ peralatan penunjang perbaikan mutu produk pangan seperti perekat kemasan (sealer) serta alat peniris minyak dan mesin/ peralatan untuk peningkatan kapasitas produksi kerajinan bambu.


Gati berharap setelah mengikuti kegiatan ini dan mendapatkan materi-materi pelatihan yang beraneka ragam, para peserta PKH bisa tergugah keinginan dan idenya untuk berwirausaha, dan akan muncul wirausaha-wirausaha yang tangguh.   


Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang, Endot Sudiyanto, menyampaikan harapan tumbuhnya wirausaha baru yang tangguh untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada di Kabupaten Magelang.


"Kami ingin masyarakat Magelang menjadi pemain baru dalam bisnis lokal maupun global. Karena itulah kami menyambut baik adanya pelatihan wirausaha seperti ini, bahkan bisa ditingkatkan menjadi teknopreneur dan interpreneur lainnya," ungkap Endot.


Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB PPPA) Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti, menuturkan, melalui Program Keluarga Harapan (PKH), rata-rata bisa mengentaskan 10 sampai 20 keluarga dari kemiskinan setiap bulannya.


"Data tahun 2018, sebanyak 54.288 keluarga penerima manfaat PKH, angka tersebut terus turun setiap bulannya, dan pada tahun 2019 antara 10 hingga 20 keluarga dapat dientas dari kemiskinan.


Adapun komponen keluarga penerima manfaat PKH, terdapat balita, ibu hamil, disabilitas, lansia dan anak sekolah SD, SMP, SMA," kata dia. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar