BERITAMAGELANG.ID - Hari pertama uji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi di Taman Wisata Candi Borobudur, masih menemui hambatan. Terutama masih banyak wisatawan yang belum menginstal aplikasi PeduliLindungi pada smartphonenya. Hal itu menjadikan ada kerumunan di lokasi check-in QR PeduliLindungi.
Plt GM Taman Wisata Candi Borobudur, Mawardi mengatakan, hambatan yang muncul bukan hanya dari sistem, namun juga dari kesiapan wisatawan itu sendiri.
âMasih banyak yang belum menginstal aplikasi ini, sehingga wisatawan harus menginstal terlebih dulu," kata Jamal saat memantau uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi di Taman Wisata Candi Borobudur, Sabtu (18/9/2021).
Saat menginstal aplikasi ini, menurut Jamal, juga memerlukan waktu karena belum tentu sekali instal bisa langsung bisa.
âKami ada customer service untuk membantu wisatawan menginstal aplikasi PeduliLindungi," tutur Jamal.
Hambatan lain adalah saat memindai QR Peduli Lindungi (Barcode), ada yang sudah langsung lancar, namun ada juga yang harus berkali-kali bahkan sama sekali tidak bisa. Hal itu bisa terjadi karena ada kendala di internet HP masing-masing.
Hambatan-hambatan yang muncul di hari pertama uji coba ini akan dievaluasi untuk dicarikan solusinya.
Sementara itu, pihaknya akan secara masif mengkampanyekan penginstalan aplikasi PeduliLindungi baik langsung maupun melalui media sosial.
âPerlu proses edukasi secara kontinyu. Baik kepada wisatawan yang sudah sampai di Borobudur atau sebelum mereka memutuskan untuk berkunjung ke Borobudur," ujarnya.
Pihaknya juga berencana akan menambah alat pemindai untuk menghindari kerumunan. Saat ini alat pemindai yang disediakan baru ada enam.
Di sisi lain, saat uji coba pembukaan kembali candi Borobudur, ada beberapa wisatawan yang terpaksa putar balik, karena ditolak saat screening.
âYa ada beberapa yang sudah putar haluan karena ditolak. Contohnya karena rombongan keluarga, yang lain sudah divaksin, hanya tinggal istri yang belum. Maka dengan tegas, petugas meminta rombongan itu untuk putar balik, karena vaksin menjadi syarat mutlak bagi wisatawan yang berkunjung," imbuhnya.
Selain itu pihaknya masih belum mengizinkan anak-anak di bawah 12 tahun untuk berwisata ke candi peninggalan dinasti Syailendra ini. Sebab anak-anak sampai saat ini masih belum mendapatkan vaksin.
Mira (50) wisatawan asal Jakarta mengaku semakin terlindungi dengan adanya aplikasi PeduliLindungi saat berwisata ke candi Borobudur. Ia tidak merasa khawatir berwisata, karena merasa ada jaminan kesehatan.
âJadi yang benar-benar sehat dan sudah vaksin yang diperbolehkan untuk masuk kawasan candi," katanya.
0 Komentar