Batik Soreng Ikon Baru Kabupaten Magelang

Dilihat 3301 kali
Ikon baru Kabupaten Magelang mengusung kesenian Tari Soreng dalam wujud karya Batik Soreng.

BERITAMAGELANG.ID - Batik Soreng menjadi salah satu karya seni khas Magelang.

Kegiatan ekonomi kreatif di Kabupaten Magelang semakin tumbuh untuk terus menangkap peluang. Salah satunya kembali hadir batik soreng. Yang diharapkan akan menjadi ciri khas dan ikon Magelang.


Batik soreng diinisiasi oleh Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Kabupaten Magelang. Bekerjasama dengan Omah Mbudur.


Batik Soreng telah dilaunching pada pemecahan rekor MURI Tari Soreng dengan penari masal yang dilaksanakan di sepanjang jalan Soekarno Hatta, Kota Mungkid terpusat di Lapangan drh Soepardi, Senin (28/10). Rekor tersebut tembus mencapai 12.276 penari.


“Kita memang ingin perkembangan budaya ini juga sinergi dengan ekonomi kreatif. Lalu dalam diskusi kita munculkan batik soreng ini,” kata Ketua KSBN Kabupaten Magelang, Mul Budi Santoso.


Menurutnya, batik ini memiliki corak yang cukup terang. Juga kuat. Menggambarkan kekuatan seni keprajuritan soreng di Kabupaten Magelang.


Di dalam batik ini, juga digambarkan para penari soreng. Dimana, merupakan pengejawantahan prajurit kerajaan jaman dahulu.


Nuryanto, seniman Borobudur yang

mendesain batik ini mengatakan ada banyak filosofi yang dituangkan dalam batik Soreng.


Diantaranya di dasaran ada gambar tumbuhan rambat khas Gunung Telomoyo, Merbabu dan Andong, yaitu tumbuhan Waluh. Dimana, kesenian soreng ini tumbuh dan berkembang di sana.


Tanaman Waluh banyak ditemui tumbuh subur di tiga gunung di Kabupaten Magelang yaitu di Gunung Telomoyo, Merbabu dan Andong.


“Di lokasi tersebut kesenian Tari Soreng berkembang, oleh karenanya ikon waluh dimasukan dalam batik soreng ini," terang Nuryanto.


Selain itu, Nuryanto juga membuat batik Soreng lainnya yang mewakili jajaran Pegunungan Menoreh, dengan memunculkan ikon bebatuan kali khas Pegunungan Menoreh.


Bulat-bulat kecil dan banyak pada batik soreng lainnya, menggambarkan Pegunungan Menoreh yang kaya akan bebatuan.


“Di samping itu juga akan dibuat batik soreng Pegunungan Menoreh dengan menampilkan desain Kera Ekor Panjang, yang merupakan habitat hewan tersebut," papar Nuryanto.


Adapun untuk ikon rumpun bambu, mewakili batik soreng yang terilhami dari GunungPring Muntilan. Sedangkan untuk Gunung Merapi juga menampilkan ikon bebatuan. Dan motif Gunung Sumbing model ikon latar kopi pecah bawah soreng.


"Rencana akan ada 10 versi, yang menggunakan unsur lima gunung dan sumber daya alam di Kabupaten Magelang," ungkap Nuryanto.


Batik Soreng memiliki berbagai makna filosofi. Salah satunya ada titik telu. Yang disimbolkan dengan tiga bintang.


“Harapannya kreasi ini baik soreng maupun batiknya bisa populer,” harap Nuryanto.


Kemudian, ada pula gambar penari soreng, menginjak gambar latar pondasi. Diambil dari Mandala Borobudur. 


“Yang mempunyai arti bahwa kita harus menginjak (berdiri) pada akar budaya luhur kita,” pesannya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar