Balkondes Ngadiharjo Tawarkan Lezatnya Kuliner Mie Entok

Dilihat 6844 kali
Mie entok, kuliner andalan Balkondes Ngadiharjo Borobudur Magelang, Jawa Tengah

BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah melalui Kementrian BUMN tengah serius mengembangkan potensi wisata, terutama di kawasan sekitar Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kini, beberapa Balai Perekonomian Desa (Balkondes) telah dibangun untuk menambah referensi wisata, di samping juga meningkatkan pendapatan ekonomi warga.

Ada satu Balkondes yang selalu menyita perhatian pengunjung karena memiliki pemandangan berbeda dengan yang lainnya. Balkondes Ngadiharjo, yang terletak di Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Magelang ini, menawarkan suguhan menarik bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Tidak hanya berupa wisata kuliner, pengunjung juga akan disuguhkan pemandangan indah sejauh mata memandang.

Supervisor pengelola Balkondes Ngadiharjo, Hamid Hartanto (29) menjelaskan, keunggulan dari Balkondes Ngadiharjo sendiri adalah kuliner khasnya serta pemandangan yang sangat alami.

"Yang paling utama adalah keunggulan view (pemandangan) cukup indah, jika cuaca cerah untuk motret juga bagus. Kuliner (khas) Kopi Kapulogo dan mie entok," terang Hamid saat ditemui BeritaMagelang.id baru-baru ini.

Sambil menikmati kuliner, para wisatawan juga akan disuguhi pemandangan empat gunung, yakni Merapi, Merbabu, Sumbing, dan Suroloyo. Mie entok dan Kopi Kapulaga sendiri, lanjut Hamid, pertama kali dicetuskan oleh Kepala Desa Ngadiharjo.

"Jadi pak Lurah mempunyai ide seperti itu, ya kita coba lakukan. Dan ternyata malah menjadi kuliner khas tersendiri di Balkondes Ngadiharjo," lanjut Hamid.

Mie entok ciri khas Balkondes Ngadiharjo, saat ini menjadi serbuan para wisatawan yang mampir ke tempat tersebut. Selain rasa rempahnya yang berani, juga memiliki tekstur entok yang sangat lembut untuk disantap.

"Yang membedakan mie entok ini dengan mie ayam biasa adalah, bumbu dan rempahnya. Mie entok lebih kaya akan rempah-rempah, dan tentunya juga menggunakan daging entok pilihan," terang Hamid.

Bagi kamu yang penasaran ingin mencicipi mie entok khas Balkondes Ngadiharjo, tidak harus merogoh kocek cukup dalam. Satu porsi mie entok cukup dibayar seharga Rp 15.000. Untuk melengkapinya, secangkir Kopi Kapulaga disediakan hanya seharga Rp 7.500.

Balkondes Ngadiharjo sendiri didirikan pada 2017 sebagai bagian dari program CSR Perusahaan Listrik Negara (PLN). Balkondes Ngadiharjo dibangun pada tanah bengkok milik Kepala Desa seluas kurang lebih 1,5 hektar.

"Untuk kunjungan wisatawan per harinya bisa kita hitung dari jumlah mangkok mie entok yang terjual, sekitar 60 hingga 70 mangkok. Tapi kalau yang datang hanya untuk sekedar berfoto saja mungkin ratusan," ungkap Hamid.

Belum puas menikmati wisata kuliner, kamu wajib foto-foto di sini. Dengan bermodal kamera ponsel, kamu bisa dapat hasil foto instagramable dengan latar belakang foto arsitektur pilar berbatu.

"Yang mendesain Balkondes ini dari UGM dan terinspirasi dari arsitektur batu khas Raja Ampat, Papua, jadi memang cukup unik," tutupnya.

Karena pemandangannya yang indah, Balkondes Ngadiharjo sering menjadi referensi tempat untuk acara-acara penting, seperti pemotretan pre-wedding, meeting kantor, reuni, ulang tahun, bahkan dalam waktu dekat akan ada resepsi pernikahan. Hingga saat ini, Balkondes Ngadiharjo masih melakukan tahap penyempurnaan, dimana akan ditambahkan 7 unit home stay bagi para pengunjung yang ingin menginap di tempat tersebut.


Editor Fany Rachma

1 Komentar

henry sibuea 16 Januari 2019 14:22
tarif dan fasiltas utk menginap ada tidak?boleh saya dikirimkan Terima kasih

Tambahkan Komentar