Awan Panas Guguran Gunung Merapi Tidak Terlihat

Dilihat 1463 kali
Alat pemantauan Gunung Merapi di Pos Ngepos Desa Ngablak Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Magelang Jawa Tengah dan Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta kembali mengalami erupsi. Dampak dari kejadian itu hujan abu vulkanik tipis terjadi di sejumlah wilayah pemukiman lereng Gunung Merapi.


"Terjadi awan panas guguran #Gunung Merapi pada Sabtu tanggal 04 Januari 2020 pukul 20:36 WIB," tulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam akun twitter resminya @BPPTKG, Sabtu (04/01/2020) malam.


BPPTKG menyebut jika proses guguran awan panas Gunung Merapi ini tidak terlihat secara visual. Meski demikian guguran awan panas terekam dalam seismograf BPPTKG dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi letusan kurang lebih 105 detik.


"Awan panas letusan tersebut tidak terpantau karena cuaca berkabut," lanjut BPPTKG.


Demikian pula dari pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Ngepos, Desa Ngablak Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, visual Gunung yang memiliki tinggi 2968 mdpl pada Sabtu (04/01/2020) malam juga tidak terlihat.


Pada wilayah berjarak sekitar 15 kilometer dari puncak gunung Merapi ini juga tidak terjadi penampakan hujan abu vulkanik paska letusan itu.


Sementara itu sesuai perkembangan data BPPTKG, dampak dari awan panas guguran ini, dilaporkan distribusi hujan abu vulkanik tipis terjadi di sekitar wilayah Cepogo Kabupaten Boyolali.


"Masyarakat diimbau mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik," tulis BPPTKG.


Sejak ditetapkan berstatus waspada pada 21 Mei 2018, BPPTKG masih menetapkan radius aman untuk aktivitas masyarakat adalah pada jarak tiga kilometer dari puncak gunung Merapi. 


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar