BERITAMAGELANG.ID - Memasuki musim kemarau, petani cengkeh di kawasan perbukitan Menoreh Kabupaten Magelang tengah bersemangat mengawali panen raya. Harga jualnya pun menjanjikan, masih bertahan diatas Rp 100 ribu perkilogramnya.
"Harga jual cengkih kering masih sama seperti tahun 2017 kemarin dikisaran Rp 100.000. Itu lumayan," jelas Surip salah satu petani cengkih Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman.
Jika cuaca mendukung, dan harga tidak berubah para petani cengkih akan meraup untung besar lantaran hasil panen melimpah dengan proses pengeringan maksimal. Sementara harga cengkih basah saat ini dibeli oleh pengepul seharga Rp. 40.000/ kg.
"Bunga cengkih akan bertahan jika kondisi cuaca stabil. Kemarau biasanya hasil panen melimpah. Namun jika dibarengi hujan angin hasil panen menurun karena bunga cengkih banyak yang gugur," terangnya.
Tanaman cengkih menjadi komoditas utama warga di perbukitan Menoreh. Setiap tahunnya mereka merasakan panen raya dua kali dalam satu tahun.
"Untuk tahun ini diperkirakan berlangsung selama tiga bulan. Mulai panen pada awal bulan Juni dan akan terus berlangsung hingga pertengahan bulan Agustus. Puncak panen raya akan terjadi di bulan agustus itu," lanjut Surip.
Surip dan petani cengkih lain di Menoreh berharap cuaca terus bersahabat agar hasil panen melimpah, proses pengeringan maksimal sehingga harga jual cengkih menguntungkan.
Tidak hanya cengkih yang laku, daun dari tanaman keras ini juga banyak diburu untuk bahan baku pembuatan minyak atsiri. Daun Cengkih yang dikumpulkan akan diolah dengan cara disuling menjadi minyak atsiri yang bermanfaat bagi kesehatan.
1 Komentar