Apel Gelar Pasukan Dan Peralatan Penanggulangan Bencana

Dilihat 1747 kali

BERITAMAGELANG.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang bersama jajaran Forkopimda menggelar Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Bencana Tahun 2020 di halaman Setda Kabupaten Magelang, Senin (13/1/2020).

Giat ini dilaksanakan sebagai upaya pencegahan, mitigasi, dan peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bahaya di musim penghujan. 


Bupati Magelang melalui wakilnya Edi Cahyana mengatakan apel gelar pasukan dan peralatan penanggulangan bencana ini bukan berarti sedang menantang Tuhan, tetapi mempersiapkan diri karena semua wilayah di Kabupaten Magelang sangat beresiko bencana.


"Bencana itu seperti memadamkan api. Kalau di awal masih mudah dipadamkan, tetapi kalau sudah besar akan sangat sulit ditangani," ujar Edi usai memimpin apel.


Menurutnya, kesadaran masyarakat Kabupaten Magelang mengenai bencana sudah cukup baik. Hal tersebut tampak dari kesiapan rekan-rekan relawan saat mengikuti gelar pasukan pagi ini dengan membawa berbagai peralatan lengkap dalam menghadapi bencana.


"Selain itu juga ada sistem "Sister Village" (Desa Bersaudara) dengan gotong royong bantu membantu meringankan beban korban bencana alam," ujarnya.


Diketahui, di awal tahun 2020 beberapa titik wilayah di Kecamatan Tempuran, Salaman, Borobudur, Tegalrejo, Sawangan, Ngablak, Kaliangkrik, Kajoran, Bandongan, Grabag, dan Mertoyudan mengalami tanah/talud longsor, angin kencang, retakan tanah, dan pohon tumbang.


Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang, prakiraan musim penghujan di wilayah Kabupaten Magelang tahun 2019-2020 dimulai pada bulan Desember 2019 dan puncak musim penghujan pada bulan Januari dan Februari 2020.


"Memasuki musim penghujan ini, maka kesiapsiagaan terhadap bencana harus lebih ditingkatkan," tuturnya.


Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto menambahkan, apel gelar pasukan dan peralatan penanggulangan bencana tersebut untuk mengecek kesiapan dalam menghadapi bencana geometeorologi yang bisa terjadi kapan saja ketika musim hujan. Di tahun 2020, 10 sektor telah disiapkan untuk menanggulangi bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Magelang, terdiri dari TNI, Polri, Relawan, Pemda dan yang lainnya.


Dari data yang telah dihimpun, di tahun 2019 terjadi 557 kejadian (bencana) di seluruh wilayah Kabupaten Magelang. Melihat angka tersebut, Edy menghimbau agar masyarakat lebih waspada.


"Angka ini menunjukan bahwa masyarakat harus waspada dan tangguh terhadap bencana. Dari 557 kejadian, bencana tanah longsor dan angin kencang yang paling mendominasi," kata Edy.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar