Antisipasi Virus Corona, Candi Borobudur Siapkan Ruang Isolasi

Dilihat 1667 kali
Seorang petugas TWCB sedang memeriksa wisatawan yang akan masuk candi Borobudur

BERITAMAGELANG.ID - PT Taman Wisata Candi Borobudur menyiapkan ruang isolasi untuk mengantisipasi wisatawan yang terkena virus corona. Untuk wisatawan terutama asing, harus diperiksa suhu tubuh dahulu sebelum naik candi.


General Manager PT TWCB I Gede Putu Ngurah Sedana yang  dihubungi Jumat (7/3) mengatakan,  ruang isolasi berada di lounge dekat pintu masuk.


Wisatawan mancanegara yang datang diperiksa suhu tubuhnya lebih dahulu oleh petugas. Bila suhu melebihi normal, maka wisman itu akan dimasukkan ke ruang isolasi. 


"Tapi sampai sekarang belum ada wisman yang suspect Corona. Mudah-mudahan tidak ada yang terkena," harap Putu.


Selain menyediakan ruang isolasi, pihaknya juga bekerja sama dengan puskesmas Borobudur dan RSUD Tidar Kota Magelang. 


"Kalau ada wisman atau pengunjung yang suspect, maka kita segera hubungi dokter puskesmas Borobudur. Bila dirujuk, kita bawa ke RSUD Tidar yang memiliki sarana cukup memadai," ujarnya.


 Di sisi lain, menghadapi virus Corona yang menghantui dunia wisata, pihaknya diperintahkan untuk menghindari kepanikan. Semua petugas tetap melayani wisatawan dengan baik.


Kawasan Borobudur  sendiri sudah dilengkapi dengan alat untuk mengantisipasi virus corona. Seperti alat pengukur suhu tubuh, dan juga melengkapi petugas untuk menggunakan masker dan sarung tangan saat memeriksa wisatawan.


Di beberapa tempat yang sering dikunjungi wisatawan dilengkapi dengan hand sanitizer.


Meski demikian tidak semua petugas menggunakan masker saat bertugas. Hanya mereka yang sakit saja yang diharuskan menggunakan masker. Bahkan pihak manajemen memmpersilakan karyawan sakit untuk izin berobat.


Adanya wabah virus corona ini, imbuh Putu, berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan asing terutama dari Asia. Sedangkan untuk wisman asal Amerika, Eropa maupun Australia masih banyak yang berkunjung.


Dikatakan memang ada wisatawan yang datang, namun wisatawan China lokal Indonesia atau Singapura. 


"Penurunan kunjungan wisman Asia juga disebabkan karena penerbangan masih distop," kata Putu.


Penurunan kunjungan wisman sudah mulai terasa sejak bulan Januari lalu. Data kunjungan wisman bulan Februari 2019 sebanyak 16.869 orang, sedangkan di bulan yang sama  tahun 2020 turun menjadi 10.915 orang.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar