BERITAMAGELANG.ID - Guna mengatisipasi penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan, baik sapi, kerbu, kambing dan domba, Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang, menutup sementara enam lokasi pasar hewan di Kabupaten Magelang selama 14 hari.
"Selama 14 hari, yakni mulai tanggal 24 Mei hingga 6 Juni 2022, pasar hewan di tutup sementara guna mengantisipasi penularan penyakit PMK," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang, Joni Indarto kepada wartawan di Magelang, Senin (23/5-2022).
Di Kabupaten Magelang, terdapat enam lokasi pasar hewaan, yakni di Kecamataan Muntilan, Grabag, Borobudur, Kaliangkrik, Salaman, Ngablak, Pakis dan Windusari. "Penutupan ini bersifat sementara, karena di Magelang ada indikasi penyakit tersebut," ujarnya
Indikasi tersebut, lanjutnya, setelah ditemukan suspek terhadaap dua ekor sapi yang diduga terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). "Suspek itu baru terduga, sehingga dibutuhkkan penelittian hasil laboratorium," terang Joni.
Sedangkan dua ekor yang diduga, adalah sapi berasal dari Ambarawa dan dari pasar hewan Muntilan. Namun, pihak Dinas Peterikan mengambil langkah penutupan pasar hewan. "Kami melakukan antisipasi, jika kemungkinan positif dan menyebar di wilayah Kabupaten Magelang," katanya.
Selama penutupan, pasar-pasar hewan akan dilakukan penyemprotan disinfektan, serta membuat surat edaran sosialisasi kepada camat untuk mencegah penyebaran PMK, termasuk pemasangan spanduk di pasar hewan yang ditutup sementara.
Untuk ciri hewan terkena PMK itu, mulutnya seperti ada sariawan, kemudian ada lepuh di sekitar mulutnya, dan kalau sudah sampai di kaki, maka kakinya ada lepuh dan kukunya bisa lepas.
Sementaaraa itu, Haryono (45) seorang peternak sapi di Pasaar Hewan Muntilan mengaku belum mengetahui adanya PMK tersebut. Meski di depaan Pasar Hewan Muntilan tertera spandukk atau poster yeng menuliskan ciri-ciri hewan terkena PMK.
"Sudah ada spanduk yang menerangkan ciri-ciri hewan terkena PMK, tapi selama ini belum mengetahui ada hewan yang terjangkit penyakit tersebut," kata Haryono.
0 Komentar