BERITAMAGELANG.ID - 100 stand penelitian dalam Festival Ilmuwan Cilik di Lapangan drh Soepardi, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang Selasa (19/11/2019) seakan tak mampu menampung ribuan siswa dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang penasaran.
Layaknya sebuah permainan baru, mereka penuh semangat mencoba setiap metode 'Steam' (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika) dalam kegitan tersebut.
Fida Analaila Putri, salah satu anak PAUD terlihat asik mencampur aneka jenis limbah sayuran ke dalam sebuah wadah.
âMau buat pupuk organik ini," kata Fida saat menjawab BeritaMagelang.id.
Pandangan mata Fida hanya fokus kepada aneka bahan yang dilarutkan dalam wadah baskom. Bahkan siswa PAUD Pembina Kalinegoro tersebut seakan tak menghiraukan lalu lalang orang di sekitarnya.
"Rasanya senang buat pupuk diajari bu guru," lanjut Fida, sambil tangan kanannya terus mengaduk larutan pupuk organik itu.
Festival Ilmuwan Cilik yang diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Magelang dan PP Paud Dikmas Jateng tersebut memang mengenalkan metode Steam melalui pendekatan yang berbeda. Selain menarik, material dan konsep yang digunakan juga mudah dipahami anak anak usia dini.
Bertema 'Menyiapkan Generasi Unggul Sejak Dini Di Era 4.0' kegiatan itu menampilkan 100 stand, dengan 2.700 lebih peserta dari berbagai PAUD di Kabupaten Magelang. Para pengunjung yang merupakan anak anak dan orang tua dapat mencoba setiap penelitian itu secara gratis diantaranya stand pertanian anak, stand perikanan anak, stand peternakan, dan stand kerajinan anak.
"Kita membuat pupuk dan pestisida organik yang bermanfaat dan memanfaatkan alam sekitar," Kata Guru Pembimbing PAUD Kalinegoro Ira Damayanti.
Menurut Ira, tidak ada kesulitan mengajarkan anak didiknya membuat pupuk organik dari limbah sayuran, bumbu dapur, akar bambu dan bahan alam lainnya.
Cara membuat ramuan pertanian tradisional itu, lanjut Ira, sangatlah mudah yakni tinggal mencampurkan semua bahan untuk dihaluskan dan diendapkan hingga 15 hari.
"Pertanian sudah akrab dalam keseharian anak anak, sehingga mudah memberi pengertian," imbuhnya.
Luar biasanya lagi festival yang baru pertamakali di Indonesia ini mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID). Penghargaan apresiasi LEPRID diterima secara langsung oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin dan Bunda PAUD Kabupten Magelang Christanti Zaenal Arifin.
1 Komentar