Begini Cara Kerja Alat Pereda Nyeri Juara Lomba Krenova 2018

Dilihat 2991 kali
Istri Bupati Magelang, Tanti Zaenal Arifin, mencoba alat PDA di stand Krenova yang digelar di Pendopo Drh Soepardi.

BERITAMAGELANG.ID - Pain Digital Acupressure (PDA) sebuah alat kesehatan yang awalnya dibuat untuk mengurangi rasa nyeri kontraksi pada ibu bersalin, setelah dikembangkan ternyata mampu dimanfaatkan sebagai terapi kesehatan penyakit lainnya. 

"Awalnya memang dibuat untuk mengurangi nyeri ibu bersalin, agar kesakitannya berkurang. 

Tetapi setelah dikembangkan bisa untuk menurunkan tekanan darah, kolesterol dan gula," ungkap penemu alat PDA, Dr. Heni Setyowati, SPK, M.Kes, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang. 

Alat PDA tersebut berhasil menyabet juara pertama dalam Anugerah Kreativitas dan Inovasi (Krenova) Kabupaten Magelang 2018. 

Heni menjelaskan, proses awal pembuatan dan pengembangan alat tersebut pada 2013, dan diajukan hak paten pada 2015.

Awalnya, Heni menciptakan alat ini dalam disertasi nya dan mendapatkan bimbingan dari Dosen Fakultas Teknik UI dalam penyelesaiannya, yang memilih untuk mengembangkan alat PDA tersebut. 

"Alat tersebut bekerja menggunakan gelombang dengan frekuensi pada 30 hz, yang mana terus dikembangkan untuk mencari frekuensi yang lebih tepat lagi. 

Sebelumnya alat telah dicoba pada hewan, dan hasil baik untuk diterapkan pada manusia," ungkap Heni usai menerima penghargaan Krenova dari Bupati Magelang, Selasa (18/12) di Pendopo Drh. Soepardi Komplek Pemkab Magelang. 

Dalam penerapannya, alat PDA mampu menurunkan tekanan darah dan gula. Dengan menggunakan gelombang frekuensi tertentu dan ditempelkan pada bagian tubuh pasien dengan efek rasa seperti getaran dan disetrum kecil, menjadi terapi yang berpengaruh dalam waktu kurang terhitung singkat, kurang lebih 15 menit. 

"Tadi ada yang mencoba terapi memakai alat PDA, dari tekanan darah awal 132/85, usai terapi PDA menjadi 122/83. Dan untuk gula darah dari 246 menjadi 229," papar Heni. 

Heni sendiri tidak menyangka jika alat PDA tersebut mampu meraih juara pertama dalam ajang penghargaan Krenova tingkat Kabupaten Magelang. 

"Dari bulan Maret kemarin Krenova sudah mulai dilaksanakan, dan tidak menyangka bisa juara karena menurut saya peserta lain masih banyak yang lebih baik. 

Sementara ini baru Rumah Sakit Temanggung yang memakai alat tersebut. Dan harapannya untuk rumah sakit di Kabupaten Magelang beserta Puskesmas dan bidan juga bisa memakai alat ini karena mengurangi pemakaian obat," pungkas Heni. 

Untuk saat ini, alat PDA belum dijual bebas karena jumlahnya masih terbatas. Namun, Heni mengaku akan menjual alat tersebut di kisaran harga 3,5 juta rupiah jika sudah bisa diproduksi secara massal. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar