Aktivitas Vulkanik Merapi Terus Dipantau

Dilihat 1649 kali
Mantan Kepala BPPTKG Subandrio saat menjadi narasumber kegiatan sosialisasi perkembangan Gunung Merapi di aula Kantor Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.
BERITAMAGELANG.ID - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus dipantau. Hingga saat ini status Merapi berada pada level III atau Siaga.

''Aktivitas Merapi saat ini masih dalam kondisi erupsi, ini ditunjukan dengan adanya lava pijar dan sekali-kali awan panas guguran yang mengarah ke kali Krasak, Bebeng dan kadang-kadang ke Kali Boyong dengan jarak luncur masih kurang dari 3 km," jelas Subandrio, yang pernah menjadi Kepala BPPTKG Yogyakarta, saat menjadi narasumber pada sosialisasi perkembangan kondisi Gunung Merapi kepada kepala desa se-Kecamatan Dukun di Aula kecamatan setempat, Kamis (6/1).

Subandrio juga mengimbau masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan terutama di sektor sisi barat Merapi.

Ia mengatakan di Gunung Merapi tumbuh kubah lava 2 titik. Yang pertama di kubah tengah sisi barat itu volumenya udah 2,9 juta meter kubik dan di sisi barat daya itu 1,6 juta meter kubik.

"Yang kita khawatirkan itu bila yang 2,9 juta meter kubik itu di sisi lereng barat Merapi kalau suatu waktu terjadi runtuhan atau longsor itu yang memicu awan panas mengarah ke sektor Kali Senowo dan Trinsing karena di tepi sungai itu banyak pemukiman penduduk sehingga perlu meningkatkan kewaspadaannya," imbuhnya.

Camat Dukun, Nur Iman mengatakan sosialisasi ini dilaksanakan sesuai dengan surat edaran Sekda Kabupaten Magelang tentang perkembangan Gunung Merapi.

''Yang tentunya kita Forkompimcam dan dinas lintas sektor kami undang terutama kepala desa yang mempunyai warga. Harapan kita perkembangan Merapi ini diketahui masyarakat sehingga paling tidak ada kesiapsiagaan utamanya aparat Pemerintah ini harus betul-betul siap siaga bahkan kita undang semua sektor yang ada," jelasnya.

Sementara itu bagi masyarakat yang mau mengikuti perkembangan Merapi bisa mengakses website Magma Indonesia atau bisa melalui live streaming channel YouTube BPPTKG.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar