Aktivitas Merapi Luncurkan Awan Panas Satu Kilometer

Dilihat 1425 kali
Dokumentasi BPPTKG Luncuran awan Panas Merapi, Kamis (20/6).

BERITAMAGELANG.ID - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali meningkat pada Kamis (20/6).

Hingga kini Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan status Gunung Merapi di level dua Waspada.

Melalui akun resminya, BPPTKG melaporkan luncuran awan panas guguran dari puncak Gunung Merapi pertama terjadi Kamis (20/6) sekitar pukul 09.17 WIB.

Dilaporkan pula cuaca sekitar Gunung Merapi cerah sehingga guguran awan panas terlihat jelas dan sempat direkam oleh sejumlah warga. Meski demikian tidak ada laporan kepanikan terjadi.

Awan panas pertama tersebut juga tercatat dalam seismograf BPPTKG dengan amplitudo 75 mm dengan durasi 120 detik. Jarak luncur material mencapai 1.200 meter ke Hulu Kali Gendol.

Sedangkan hasil pengamatan aktivitas Gunung Merapi mulai pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB, terjadi lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur mencapai 600 hingga 900 meter. Aktivitas luncuran tersebut terpantau dari kamera CCTV milik BPPTKG.

Luncuran material lava pijar disertai awan panas tersebut mengarah ke Tenggara yakni Hulu Kali Gendol yang berpotensi terjadinya hujan abu vulkanik setiap saat.

Fenomena itu juga teramati oleh sebagian warga di desa tertinggi Gunung Merapi Kabupaten Magelang.

Warga Kaliuranglor, Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang Heri Siswanto mengatakan, saat luncuran awan panas terjadi hanya terlihat asap sulfatara putih dari puncak Gunung Merapi.

"Hanya terlihat asap putih saja di atas puncak. Suara juga tidak terdengar," kata Heri saat dikonfirmasi BeritaMagelang Kamis (20/6).

Seperti diketahui, sejak 21 Mei 2019 lalu, hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi di level dua Waspada dengan jarak aman untuk aktivitas warga pada radius 3 km dari puncaknya. 

BPPTKG juga menghimbau agar masyarakat selalu mengikuti perkembangan informasi Gunung Merapi melalui media resmi. Sedangkan untuk masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar