Aksi Seribu Lilin Untuk Kedamaian Indonesia

Dilihat 2196 kali
Puncak kegiatan Cahaya Untuk Indonesia, dengan menyalakan 1.000 lilin sebagai bentuk keprihatinan aksi radikal terorisme di Surabaya beberapa waktu lalu.

BERITAMAGELANG.ID - Ribuan orang memadati Tugu Patung Soekarno-Hatta di bundaran Mendut, Sawitan Kota Mungkid Magelang, Jawa Tengah, Selasa (15/05) malam. Sejak pukul 20.00 WIB hingga 22.00 WIB masyarakat lintas agama dan golongan, menggelar aksi keprihatinan dan kepedulian terhadap ancaman bahaya terorisme di Indonesia akhir-akhir ini. Kegiatan ini merupakan aksi damai doa bersama, dilanjut iringan lagu Gugur Bunga dari grup musik reggae Lapis Legit yang membawakan lagu bertema kedamaian.

Aksi damai tersebut diwarnai beberapa orasi dari pejabat dan tokoh yang hadir, untuk menyuarakan sikap melawan terorisme, serta sejumlah performance art dan penampilan musik yang membawa pesan damai.

Salah satu tokoh masyarakat, KH Ahmad Labib Ashori, sebagai pengampu Jamaah Kopdariyah menyampaikan pernyataan sikap mengutuk segala tindakan teror yang mengatasnamakan apapun di muka bumi, termasuk yang telah terjadi di Surabaya.

"Mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk bahu membahu sekuat tenaga menjaga kerukunan umat beragama dengan merawat Pancasila yang telah terbukti menyatukan bangsa Indonesia," serunya.

Pihaknya juga mendesak Polri mengusut tuntas kejahatan kemanusiaan ini dengan transparan, serta ungkap dan tangkap sampai ke akar-akarnya. Ia berharap masyarakat terlibat aktif menjaga keluarga dan lingkungan dari paparan radikalisme serta meningkatkan kewaspadaan lingkungan.

"Kami mengutuk dengan keras, tindakan biadab teror yang melibatkan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri. Fenomena baru ini sangat tidak dapat ditolelir. Oleh karena itu kami meminta negara untuk hadir menyelamatkan generasi muda Indonesia dari bahaya laten terorisme," lanjutnya.

Labib menambahkan, infiltrasi radikalisme diperoleh pelaku dari sekolah dan kampus, ini menandakan bahwa lingkungan pendidikan dalam keadaan darurat.

"Oleh karena itu kami meminta Pemerintah untuk tegas membersihkan sekolah-sekolah dan Perguruan Tinggi dari ajaran dan kelompok yang terindikasi mengajarkan dan menyebarkan faham radikal sebagai akar dari tindakan terorisme," tegasnya.

Negara yang aman dan damai adalah dambaan setiap warga masyarakat.

"Aksi terorisme yang mengguncang lima gereja dan Mapoltabes Surabaya sungguh kami sesalkan dengan mendalam. Apalagi aksi ini merenggut korban nyawa yang tak bersalah. Kejahatan biadab yang benar-benar melukai rasa kemanusian yang diajarkan agama dan kepercayaan manapun," pungkasnya.

Kapolres Kabupaten Magelang, AKBP Hari Purnomo, menyampaikan agar masyarakat tetap menjaga kondisi keamanan di lingkungan masing-masing.

"Jangan terpancing oleh isu dan teror yang terjadi, serta kita doakan korban teroris agar diterima di sisi-Nya," pesannya. 

Sementara Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Magelang, Bagyo Harsono menerangkan kegiatan tersebut juga bertujuan menunjukan Kabupaten Magelang tetap aman. 

"Dimana masyarakat juga peduli dan toleran untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," tutupnya.

Aksi yang mengusung tema 'Cahaya Untuk Indonesia' tersebut, diprakarsai oleh lintas instansi dan komunitas, diantaranya Jamaah Kopdariyah, Polres Kabupaten Magelang, Bawaslu Kabupaten Magelang, PWI Kabupaten Magelang, dan KNPI Kabupaten Magelang. Acara ini turut dihadiri oleh TNI, seniman, serta masyarakat umum.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar