Curah Hujan Tinggi Akibatkan 13 Titik Tanah Longsor Di Borobudur

Dilihat 1944 kali
Rumah rusak di Dusun Ngaglik, Desa Candirejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang rusak diterjang tanah longsor, Rabu (26/2/2020).

BERITAMAGELANG.ID - Tingginya curah hujan memicu sejumlah kejadian tanah longsor di wilayah perbukitan Menoreh Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang.


Rumah milik Sedyo (48) warga Dusun Ngaglik Desa Candirejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang rusak sedang. Bagian tembok kamar dan ruang tamu rumah ini jebol setelah diterjang material tanah longsor yang terjadi pada Rabu  (26/02/2020) sore sekitar pukul 16.00 WIB.


Empat orang penghuni rumah permanen ini terpaksa mengungsi ke tempat saudaranya yang lebih aman.

Rasa trauma masih membayangi Sedyo dan keluarganya. Ia tidak menduga, jika tebing yang merupakan ladang cengkih tepat di belakang rumahnya akan longsor dengan hebat.


Sedyo menceritakan, longsor pertama kali terjadi dalam intensitas kecil. Tak beberapa lama tebing setinggi kira-kira 20 meter dengan lebar patahan mencapai lebih dari 15 meter longsor. Beruntung, saat longsor lanjutan itu, istri dan kedua anaknya sudah berada di titik aman. 


"Setelah hujan reda saya keluar rumah liat ada longsoran kecil. Kemudian saya masuk rumah menarik istri dan anak untuk keluar," kenang Sedyo, Kamis (27/2/2020). 


Di dalam rumah, tebal material longsor mencapai 2 meter. Sedyo mengaku sedih karena seragam, buku sekolah anaknya dan sejumlah surat berharga hilang tertimbun. Selain itu, perabotan rumah juga banyak yang rusak. 


"Baju seragam anak sama surat tanah motor belum ketemu di ruang kamar saat longsor," paparnya.


Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mencatat sebanyak 13 kejadian tanah longsor akibat tingginya intensitas hujan sejak Rabu (26/02/2020) siang - hingga malam. 


Lokasi terdampak tersebar di 7 desa, yakni Desa Candirejo, Giritengah, Ngargogondo, Majaksingi, Kenalan, Bigaran, dan Sambeng.


"Dampak bencana itu 3 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, dan 3 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 12 jiwa mengungsi," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto.


Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, selain merusak rumah, material longsor juga mengakibatkan sejumlah akses jalan antar desa dan pertanian warga tertimbun.

 

Upaya pembersihan material longsoran melibatkan ratusan personil dari BPBD, TNI Polri, Damkar, relawan dan warga setempat. Selain itu, untuk mempercepat proses penanganan sebanyak tiga alat berat juga diterjunkan di lokasi berbeda untuk membuka akses jalan.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar