Workshop Krenova: 10 Langkah Prioritas Nasional Implementasikan Making Indonesia 4.0

Dilihat 1573 kali
Suwito Eko Pramono saat memberikan paparan dihadapan peserta Workshop Krenova

BERITAMAGELANG.ID - Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah (Bappeda) Kabupaten Magelang, menggelar Workshop Pengembangan Ekonomi Lokal dalam rangka pekan Krenova 2018, di Pendopo Soepardi Setda Kabupaten Magelang, Selasa (18/12).


Workshop tersebut menghadirkan tiga narasumber, yakni Suwito Eko Pramono, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat pada Universitas Negeri Semarang (UNNES); Dedi Patria dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3; dan Vera Febrayanti, Manager PT. Telkom Magelang yang membawahi eks Kedu.


"Pengembangan ekonomi lokal adalah daya upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pendayagunaan sumber daya ekonomi lokal, yakni daya ekonomi yang memiliki keunggulan dan keunikan sekaligus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya," kata Suwito Eko Pramono yang pada kesempatan tersebut menjelaskan tentang Peran Inovasi Teknologi Perguruann Tinggi Sebagai Pendorong Pengembangan Ekonomi Lokal.


Sementara Dedi Patria mengatakan, prioritas OJK adalah memastikan perusahaan-perusahaan Fintech P2P Lending mewajibkan keterbukaan informasi terhadap calon peminjamnya, sehingga dapat menilai tingkat resiko peminjaman dan menentukan tingkat bunga, sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.


"Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam-meminjam dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet," paparnya.


Dalam kesempatan yang sama, Manager PT. Telkom Magelang yang membawahi eks Kedu, Vera Febrayanti mengatakan Pemerintah telah menetapkan 10 langkah prioritas nasional dalam upaya mengimplementasikan Making Indonesia 4.0.


"Pertama adalah perbaikan alur aliran barang dan material, langkah kedua, mendesain ulang zona industri, ketiga, mengakomodasi standar-standar keberlanjutan," ungkap Vera.


Lalu yang keempat, lanjut Vera, memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM); kelima, membangun infrastruktur digital nasional; keenam, menarik minat investasi asing, hal ini dapat mendorong transfer teknologi ke perusahaan lokal; ketujuh, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).


"Menurut Menperin (Menteri Perindustrian), SDM adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0. Kedelapan, pembangunan ekosistem inovasi; kesembilan, insentif untuk investasi teknologi; dan langkah kesepuluh adalah harmonisasi aturan dan kebijakan.


Indonesia berkomitmen melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya saing industri dan memastikan koordinasi pembuat kebijakan yang erat antara Kementerian dan Lembaga terkait dengan Pemerintah Daerah," pungkasnya.


Workshop tersebut dikuti Forum for Economic Development and Employment Promotion (FEDEP), perwakilan SKPD, dan perguruan tinggi di wilayah Magelang.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar